Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program unggulan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan program yang menjadi reaktualisasi budaya bangsa. Sejak sebelum merdeka masyarakat kita memiliki budaya gotong royong yang tinggi. Ini tercermin dari budaya berkumpul dan saling menolong.
Cerminan budaya gotong-royong ini juga terjadi saat arisan. Kegiatan ini masih banyak terjadi di masyarakat kita. Umum terjadi pada kelompok masyarakat kita, saat arisan mereka saling pinjam untuk menambah modal usaha dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
PT Permodalan Nasinal Madani (PNM) yang digagas oleh BJ Habibie, presiden ketiga RI mengembangkan budaya bangsa ini dengan menyempurnakan konsep membentuk entitas masyarakat yang maju dan modern dengan memberikan 3 modal utama yakni modal finansial, modal intelektual dan modal sosial.
Melalui group lending PNM Mekaar tercatat telah membina lebih dari 15,2 juta nasabah dengan 3.867 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Bali dan Nusa Tenggaraa tercatat memiliki 269 unit, Jawa 2.318 unit, Kalimantan 102 unit, Maluku 19 unit, Papua 6 unit, Sulawesi 285 unit dan Sumatera 868 unit.
Baca Juga: FIF Beberkan Kinerja 5 Brand Penyedia Layanan Pembiayaan pada Kuartal I-2024
Nasabah PNM Mekaar terdiri dari kelompok yang setiap minggu mengadakan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM). Saat ini tercatat lebih dari 810 ribu kelompok di seluruh Indonesia yang secara rutin mengadakan pertemuan.
Feby Longgo, Ketua Kelompok Mekaar Viadolorosa di Kupang merasa beruntung menjadi nasabah PNM Mekaar. Menjadi nasabah PNM Mekaar sejak Agustus 2015 adalah perjalanan yang menyenangkan baginya.
Dalam keterangan tertulis PNM pada Kamis (2/5), Feby mengaku mendapat mandat sebagai ketua kelompok dan semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.
Usaha yang dijalankan Feby adalah jualan aneka minuman dan barang keperluan rumah tangga. Ia juga jualan baju anak dan orang dewasa.