kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

BI akan longgarkan aturan LtV, bagaimana efeknya ke NPL properti?


Rabu, 30 Mei 2018 / 09:58 WIB
BI akan longgarkan aturan LtV, bagaimana efeknya ke NPL properti?
ILUSTRASI. Bank Bukopin


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan melonggarkan aturan loan to value (LtV). Pelonggaran ini terkait dengan penurunan rasio, relaksasi aturan inden dan termin pembayaran.

Rencananya BI akan mengeluarkan relaksasi LtV ini pada rapat dewan gubernur (RDG) Juni 2018. Terkait rencana BI melonggarkan LtV ini, bagaimana efeknya ke kualitas kredit properti?

Seperti diketahui, meskipun non performing loan (NPL) kredit rumah tapak masih terjaga di 2,67% di kuartal I-2018, namun untuk dua tipe properti yaitu rumah susun dan ruko masih mempunyai NPL cukup tinggi.

NPL rumah susun tipe 21 tercatat paling tinggi di antara seluruh kredit properti yaitu 5,88%. Sedangkan untuk NPL properti ruko merupakan tertinggi kedua yaitu 4,79%.

Menanggapi risiko kredit ini, beberapa bankir memberikan komentar. Rivan A Purwantono Direktur Bank Bukopin bilang saat ini Bank Bukopin fokus ke KPR rumah dan apartemen.

"Dua bisnis properti ini kebutuhan di setiap daerahnya masih tinggi," kata Rivan kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5). Menurut Rivan, pembatasan pelonggaran LtV tidak berdampak ke NPL.

Karena Bank Bukopin akan mengutamakan calon debitur yang memenuhi kriteria yang harus dipenuhi. Apalagi Bank Bukopin fokus pada calon nasabah pada kriteria rumah pertama.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada mengatakan dengan pelonggaran LtV diharapkan bisnis properti end users akan berkembang. "Sehingga bisa memperbaiki NPL sektor properti," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×