kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

BI akan longgarkan aturan LtV, bagaimana efeknya ke NPL properti?


Rabu, 30 Mei 2018 / 09:58 WIB
BI akan longgarkan aturan LtV, bagaimana efeknya ke NPL properti?
ILUSTRASI. Bank Bukopin


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan melonggarkan aturan loan to value (LtV). Pelonggaran ini terkait dengan penurunan rasio, relaksasi aturan inden dan termin pembayaran.

Rencananya BI akan mengeluarkan relaksasi LtV ini pada rapat dewan gubernur (RDG) Juni 2018. Terkait rencana BI melonggarkan LtV ini, bagaimana efeknya ke kualitas kredit properti?

Seperti diketahui, meskipun non performing loan (NPL) kredit rumah tapak masih terjaga di 2,67% di kuartal I-2018, namun untuk dua tipe properti yaitu rumah susun dan ruko masih mempunyai NPL cukup tinggi.

NPL rumah susun tipe 21 tercatat paling tinggi di antara seluruh kredit properti yaitu 5,88%. Sedangkan untuk NPL properti ruko merupakan tertinggi kedua yaitu 4,79%.

Menanggapi risiko kredit ini, beberapa bankir memberikan komentar. Rivan A Purwantono Direktur Bank Bukopin bilang saat ini Bank Bukopin fokus ke KPR rumah dan apartemen.

"Dua bisnis properti ini kebutuhan di setiap daerahnya masih tinggi," kata Rivan kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5). Menurut Rivan, pembatasan pelonggaran LtV tidak berdampak ke NPL.

Karena Bank Bukopin akan mengutamakan calon debitur yang memenuhi kriteria yang harus dipenuhi. Apalagi Bank Bukopin fokus pada calon nasabah pada kriteria rumah pertama.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada mengatakan dengan pelonggaran LtV diharapkan bisnis properti end users akan berkembang. "Sehingga bisa memperbaiki NPL sektor properti," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×