kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

Pertumbuhan Kredit Investasi Hanya 12,53% di Juni, Ini Kata BCA, BSI, Ok Bank


Senin, 21 Juli 2025 / 17:37 WIB
Pertumbuhan Kredit Investasi Hanya 12,53% di Juni, Ini Kata BCA, BSI, Ok Bank
ILUSTRASI. Pertumbuhan kredit investasi di Juni 2025 sebesar 12,53% YoY, melemah dari bulan sebelumnya yang 13,74%


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penyaluran kredit investasi industri tercatat kembali melemah. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dipaparkan bahwa pertumbuhan kredit investasi di Juni 2025 sebesar 12,53% year-on-year (YoY). Pertumbuhan ini menyusut dibandingkan pertumbuhan di bulan sebelumnya Mei yang 13,74% YoY.

Di tengah kondisi ini, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menegaskan bahwa tren pertumbuhan kredit di BCA masih terjaga hingga saat ini. Dicatatnya, per Maret 2025, total kredit investasi BCA sebesar Rp 327,6 triliun. Nilai ini naik 17,9% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meskipun begitu, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa kinerja industri perbankan akan sejalan dengan kondisi perekonomian.

Kemudian dia menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit investasi di BCA saat ini ditopang likuiditas yang solid serta dengan mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Ditopang Kredit Investasi

"Kami berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan. BCA senantiasa menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial dengan tetap memperhatikan berbagai pertimbangan, seperti kondisi perekonomian domestik, global, serta potensi bisnis calon debitur," kata Hera kepada Kontan, Senin (21/7).

Menanggapi kondisi ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memaparkan bahwa kinerja pembiayaan investasi hingga Juni 2025 sesuai dengan rencana target bisnis perusahaan.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan investasi BSI masih bertumbuh positif dengan kualitas yang terjaga.

"Secara keseluruhan kinerja BSI hingga Juni 2025 masih on track, sesuai dengan rencana dan target bisnis perseroan, baik untuk penghimpunan DPK maupun penyaluran pembiayaan, termasuk pembiayaan investasi," tutur Bob.

Meskipun penyaluran kredit investasi melesu di Juni 2025 ini, Bob melihat masih ada ruang untuk pertumbuhan permintaan pembiayaan investasi dari industri pada semester-II ini.

Hal ini seiring dengan langkah-langkah pemerintah dan otoritas fiskal maupun moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penguatan sektor perbankan dan pembiayaan. 

Apa lagi baru-baru ini BI memangkas suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. Ini diharap bisa makin menggenjot penyaluran pembiayaan investasi di paruh kedua tahun 2025.

"Penyaluran pembiayaan investasi masih bertumbuh positif dengan kualitas yang terjaga. BSI juga optimistis kondisi tersebut akan berlanjut pada semester II-2025," tambahnya.

Baca Juga: Kredit Investasi Bank Mandiri Tumbuh Sebesar 25,4% per Maret 2025

Penyaluran kredit investasi adalah pemberian kredit atau pembiayaan kepada perusahaan atau individu untuk membiayai investasi dalam bentuk aset tetap, seperti pembelian mesin, peralatan, atau pembangunan fasilitas baru. Jika kredit investasi menurun, tandanya para pelaku usaha banyak yang sedang mengerem ekspansi bisnisnya.

Lebih lanjut, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Efdinal Alamsyah mengatakan bahwa kondisi penurunan penyaluran kredit investasi ini disebabkan karena kombinasi antara cost of fund (CoF) yang relatif masih tinggi, kebijakan prudent bank, dan permintaan yang belum pulih di sektor riil.

Menurut Efdinal, kondisi penyaluran kredit investasi bisa kembali meningkat jika didukung oleh kondisi ekonomi membaik, faktor global lebih kondusif, dan adanya kebijakan akomodatif dari BI.

"Dengan begitu, kredit Investasi bisa mengalami kenaikan pertumbuhan atau setidak-tidaknya ada pada kisaran seperti saat ini," ujar Efdinal

Kebijakan akomodatif yang di maksudnya antara lain ialah penurunan BI Rate, pelonggaran rasio GWM (Giro Wajib Minimum), relaksasi LTV (Loan to Value), insentif untuk sektor prioritas misalnya dukungan likuiditas atau stimulus bagi penyaluran kredit ke sektor UMKM, pembiayaan hijau/berkelanjutan (green financing), infrastruktur, dan lain sebagainya.

Menyoal ini, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan memperkirakan kondisi ini terjadi sebab pelemahan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. 

Di sisi lain, bank juga perlu menjaga likuiditas, sehingga bank harus lebih baik dalam mengelola pembiayaannya agar tetap dapat bertumbuh positif. Kemudian perubahan kebijakan belanja pemerintah juga turut menjadi faktor pelemahan penyaluran kredit investasi.

"Karena faktor daya beli dan likuiditas bank. Itulah faktor yang menjadi perhatian utama melambatnya pertumbuhan kredit investasi," kata Trioksa. 

Baca Juga: Kredit Investasi Perbankan Tumbuh Melambat, Pelaku Usaha Tengah Menahan Ekspansinya?

Terakhir, dia turut memproyeksikan mengenai bagaimana pertumbuhan kredit investasi hingga akhir tahun 2025 ini. Di tengah berbagai tekanan makro dari luar negeri dan dalam negeri, ini menyebabkan bank masih perlu menjaga likuiditas. Sehingga, pertumbuhan pernyaluran kredit investasi diperkirakan stagnan maupun menurun.

"(Karena berbagai faktor ini) Bank perlu menjaga likuiditas agar tetap baik maka pertumbuhan kredit investasi kemungkinan akan flat dengan kecenderungan sedikit menurun," tutupnya.

Selanjutnya: APBI Ungkap Penyebab Impor Batubara Indonesia ke China Turun 30%

Menarik Dibaca: Masih Reli, IHSG Ditutup Melesat 1,18% Hari Ini (21/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×