kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.168   31,00   0,19%
  • IDX 7.940   8,48   0,11%
  • KOMPAS100 1.118   -0,16   -0,01%
  • LQ45 826   -0,72   -0,09%
  • ISSI 267   0,71   0,27%
  • IDX30 427   -0,09   -0,02%
  • IDXHIDIV20 491   0,45   0,09%
  • IDX80 124   -0,23   -0,19%
  • IDXV30 128   -0,08   -0,06%
  • IDXQ30 138   -0,26   -0,19%

BI panggil bank ber-BOPO tinggi


Senin, 12 Maret 2012 / 14:42 WIB
BI panggil bank ber-BOPO tinggi
ILUSTRASI. Suasana Kota Lama Semarang, Selasa (15/09/20). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah hingga hujan petir, menurut prakiraan BMKG


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta bank-bank yang memiliki Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tinggi segera menurunkan BOPO-nya.

"Benchmarking BOPO bank berbeda-beda tergantung kemampuan dan pengalaman bank. Saya sudah memanggil bank yang BOPO-nya sudah tinggi," terang Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, Senin (12/3).

BOPO tinggi yang dimaksud adalah yang persentasenya 90% ke atas. BI meminta bank-bank dengan BOPO tinggi tersebut bisa menurunkan level-nya hingga ke kisaran 80%. Meskipun, memang BI melihat target BOPO idealnya ada di kisaran 60%-70%.

"Tapi memang susah untuk capai target itu. BI perlu melihat kemampuan bank tahun ini dan apakah bisa mencapai target ke 80%," ungkap Halim.

Meski tak menyebutkan jumlah bank yang telah dipanggil, namun Halim menambahkan, bank yang sudah mendapat panggilan dari BI tersebut sudah mulai memperbaiki BOPO-nya. Apalagi kalau bank tersebut masih mempunyai ruang bagi efisiensi.

BI berupaya BOPO perbankan dalam negeri terus turun karena dibandingkan negara-negara sekawasan ASEAN, BOPO Indonesia terbilang tinggi. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam sambutannya pada Bankers Dinner Desember 2011 silam pernah menyebut BOPO perbankan di ASEAN berkisar 40%-60%. Sementara itu mengacu pada data BI, per Desember 2011 BOPO industri perbankan sebesar 85,42%. Angka tersebut turun tipis dari posisi akhir Desember 2010, yakni 86,14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×