kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

BI : Stress test menunjukan perbankan Indonesia masih tahan krisis


Jumat, 07 Oktober 2011 / 17:31 WIB
BI : Stress test menunjukan perbankan Indonesia masih tahan krisis
ILUSTRASI. KUR BNI. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan perbankan nasional masih memiliki ketahanan dan likuiditas yang kuat menghadapi kemungkinan krisis ekonomi dunia. Hal ini sudah diperhitungkan melalui stress test yang dilakukan bank sentral awal pekan ini.

"Dari stress test tersebut, dengan melihat rasio kecukupan modal (CAR) dan non performing loan (NPL) saat ini ketahanannya bagus," ungkap Kepala Biro Humas BI Difi Johansyah, Jumat (7/10).

Stress test merupakan pengujian yang dilakukan BI secara berkala terhadap skenario atau asumsi terburuk yang bisa terjadi terhadap perekonomian Indonesia. Berkaca pada pengalaman krisis di tahun 2008, BI juga sudah menyiapkan perbankan dalam negeri agar selalu kuat menghadapi krisis.

Salah satunya dengan menerapkan secondary reserve (GWM Sekunder) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam PBI NO.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008. Dalam PBI tersebut dijelaskan GWM rupiah yang telah ditetapkan sebesar 7,5% terdiri dari GWM utama (statutory reserve) dan GWM sekunder (secondary reserve) dengan rincian sebagai berikut.

Pertama, 5% berupa GWM utama (statutory reserve) berupa simpanan giro di Bank Indonesia. Kedua, 2,5% berupa GWM sekunder dalam bentuk SBI dan atau SUN dan atau simpanan giro di Bank Indonesia. Difi menandaskan, dalam GWM rupiah yang sekarang 8%, peraturan tersebut masih berlaku.

"Dengan begitu, jika terjadi kekurangan likuiditas mereka masih bisa ambil dari dana SBI atau SUN yang disimpan di BI," pungkas DIfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×