kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

BI: Suku bunga kredit masih bisa turun tahun ini


Senin, 19 Februari 2018 / 17:44 WIB
BI: Suku bunga kredit masih bisa turun tahun ini
ILUSTRASI. Ilustrasi Pemangkasan Bunga Bank


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, suku bunga kredit bank masih berpotensi untuk mengalami penurunan, sejalan dengan upaya regulator keuangan menekan bunga.

Dalam konferensi pers rapat dewan gubernur (RDG) BI pekan lalu, Kamis (15/2), Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, sampai saat ini, suku bunga kredit baru bergerak turun sebanyak 150 basis poin (bps).

Bila dirinci, dari penurunan suku bunga kredit tersebut, suku bunga kredit konsumsi tercatat ada di angka 12,54%, kredit investasi 10,51% dan kredit modal kerja 10,75%.

"Kelihatannya, tingkat suku bunga kredit pada Januari 2018 masih akan ada ruang untuk penurunan," kata Perry.

Beberapa upaya yang telah dilakukan BI dalam setahun terakhir juga dinilai berhasil menurunkan biaya bunga perbankan serta mendorong bank untuk menggali pendapatan dari sumber cuan lain.

Hal ini juga terlihat dari margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perbankan yang telah berangsur menurun ke angka 4,85%.

Pun, tak hanya dari sisi bunga kredit saja. Melalui kebijakan moneter dalam bentuk suku bunga acuan BI juga dinilai telah mampu menekan bunga simpanan di perbankan.

Tercatat, dalam periode Januari sampai Desember 2017, suku bunga deposito sudah menurun masing-masing 65 bps.

Secara terpisah, Deputi Gubenur BI Erwin Rijanto mengatakan penurunan suku bunga kredit tahun ini juga akan banyak disumbang dari persaingan pasar. Dalam hal ini, pembiayaan dari perbankan akan berhadapan langsung dengan pasar modal.

"Kami meliat pertumbuhan pasar modal meningkat 50% setahun terakhir," katanya. Bahkan, Erwin menilai kredit tahun 2017 yang hanya tumbuh 8,2% bila dikalkulasikan dengan pembiayaan lewat pasar modal maka pertumbuhannya ada di kisaran 11%.

Menurutnya, dari sisi pasar modal saat ini tengah menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan perbankan, hal ini salah satunya ditopang oleh meningkatnya peringkat Indonesia menjadi investment grade.

"Kalau bank mau survive, tentu dia harus turunkan bunganya juga. Kalau dilihat, dari luarnya kompetisi ini baik sekali," tambah Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×