Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) menyiapkan pembiayaan sebesar Rp 150 miliar untuk penyediaan air dan sanitasi di sepanjang tahun ini. Pembiayaan ini merupakan hasil kerja sama BSM dengan United States Agency for International Development Indonesia – Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene (USAID – IUWASH). Pilot project berlangsung sukses di Kudus, Jawa Tengah, Februari 2012.
Dari pilot project itu, BSM menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 3 miliar kepada 2.381 kepala keluarga. Rata-rata plafon pembiayaan antara
Rp 850.000 – Rp 1,5 juta. "Tahun ini, kami menargetkan pembiayaan hingga Rp 150 miliar melalui rekomendasi 50 PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)," ujar Hanawijaya, Direktur BSM, Rabu (16/1).
Daerah yang direkomendasikan PDAM itu antara lain Sidoarjo, Mojokerto, dan Surabaya, termasuk beberapa wilayah di Sumatera Selatan. Menurut Hanawijaya, melalui proyek ini, BSM memberikan pembiayaan mikro kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Margin atau bunga pembiayaan ini terbilang rendah, yakni berkisar 10,5% pertahun, dengan tenor pinjaman dua tahun.
Sejauh ini, rasio pembiayaan bermasalah alias non performing finance (NPF) program penyediaan air dan sanitasi tercatat 0%. Artinya, pembiayaan yang diberikan sangat lancar. "Ini karena seluruh masyarakatnya mengambil plafon pembiayaan sesuai kemampuan mereka membayar," imbuh Hanawijaya.
Dalam kerjasama ini, USAID – IUWASH berperan memberikan asistensi dan teknis penyediaan air dan sanitasi. Program lima tahunan lembaga bantuan Amerika Serikat itu diperkirakan menghabiskan dana US$ 33,7 juta. "Kegiatan penyediaan air bersih bagi 2 juta orang dan sanitasi bagi 200.000 orang ini dilakukan di 54 kota/kabupaten di seluruh Indonesia," terang Andrew Sisson, Direktur Misi USAID – Indonesia.
Informasi saja, pembiayaan anak usaha Bank Mandiri tersebut merupakan pembiayaan komersial di sektor lingkungan hidup. Perseroan juga memiliki pembiayaan program corporate social responsibility (CSR), terkait lingkungan hidup, seperti pembangunan 1.000 toilet bersama, biogas dan sapi, termasuk pengolahan enceng gondok menjadi tas.
Hanawijaya memprediksi, total outstanding pembiayaan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk komersial saja, lebih dari Rp 44 triliun sampai akhir tahun lalu. Sebagai catatan, aktivitas usaha ini berkontribusi sekitar 73% terhadap total portofolio BSM per November 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News