kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis asuransi syariah dinilai prospeknya masih positif


Rabu, 05 Agustus 2020 / 20:04 WIB
Bisnis asuransi syariah dinilai prospeknya masih positif


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Mei 2020 kontribusi (premi) bruto asuransi jiwa syariah sebesar Rp 5,31 miliar. Sementara di periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 5,15 miliar.

Sementara, PT Great Eastern Life Indonesia (Great Eastern Life) mengatakan adanya penurunan bruto. Sayang, perusahaan enggan menyebutkan presentasi penurunannya. Hanya saja, Direktur Great Eastern Life Indonesia Fauzi Arfan menegaskan jika pandemi tidak berlangsung lama, perolehan kontribusi Bruto diperkirakan mengalami reborn di paruh kedua 2020.

Oleh karenanya, perusahaan memproyeksi pencapaian target produksi masih on track. Sebaliknya, jika covid-19 berlangsung lebih lama, hal ini akan membuat pencapaian target terus terkoreksi, dengan besaran yang signifikan.

Baca Juga: Tunggu restu OJK, FWD Life dan FWD Insurance Indonesia bakal dilebur

“Memang kami mencatat dalam 3 tahun terakhir bisnis syariah di Eastern life tumbuh positif. Namun, di paruh pertama 2020 klaim baru terjadi satu kali, sehingga dampaknya kecil terhadap solvabilitas dana Tabarru,” ujar Fauzi kepada Kontan.co.id (5/8).

Lebih lanjut ia mengatakan, guna mendorong pertumbuhan pendapatan premi, pihaknya terus memperluas kerja sama strategis dengan mitra bisnis. Terbaru, ia bilang pihaknya menggandeng Bank Muamalat dalam meluncurkan produk Great Hasanah Pembiayaan.

“Asuransi syariah mempunyai potensi untuk dikembangkan, ke depan kami optimis dapat mengembangkan bisnis ini. Memang, OJK mencatat inklusi keuangan syariah mengalami penurunan, yakni dari 11,1% menjadi 9,1%. Sehingga, ini menjadi tantangan Eastern Life untuk mendorong penetrasi asuransi jiwa syariah,” kata Fauzi kepada Kontan.co.id Rabu, (5/8).

Sementara PT Asuransi Allianz Life Indonesia mengklaim, pertumbuhan bisnis syariah Allianz masih berdampak positif. Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesi Yoga Prasetyo mengatakan, pertumbuhan itu di dorong oleh beberapa faktor seperti tingginya minat masyarakat terhadap asuransi syariah.

Baca Juga: Permintaan di lelang sukuk pekan depan diramal masih tinggi, ini sebabnya

“Kami menilai potensi pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia masih besar. Terbukti, dari kontribusi new business premium contribution, syariah menempati porsi 18% - 20% dari total bisnis Allianz. Terlebih, kami mencatat total GWP Allianz syariah juga mencapai Rp 309,4 miliar,” kata Yoga kepada Kontan.co.id Rabu, (5/8).

Atas pencapaian itu pula, perusahaan menargetkan dapat menumbuhkan pertumbuhan bisnis syariah sampai akhir tahun nanti. Yoga bilang, pihaknya optimis dapat menumbuhkan bisnis meski di tengah situasi yang krisis.

“Allianz mencatat adapun jumlah peserta Allianz Life Syariah lebih dari 90.000 ribu nasabah. Atas pencapaian ini, kami optimis dan menjadikan momentum untuk bisa meningkatkan kesadaran, sekaligus membidik nasabah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×