kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BOPO nasional melonjak di awal tahun, MTF: Kami pastikan terkendali


Minggu, 24 Maret 2019 / 17:27 WIB
BOPO nasional melonjak di awal tahun, MTF: Kami pastikan terkendali


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis statistik lembaga pembiayaan (multifinance). Dalam statistik tersebut, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perusahaan multifinance di Indonesia terpantau mengalami kenaikan sebesar 1,77% pada Desember 2018 ke Januari 2019.

Tercatat, rasio BOPO pada bulan Desember 2018 sebesar 80,72%. Sedangkan di Januari 2019 naik menjadi 82,49%. Sebelumnya, BOPO menjadi indikator mengenai efisiensi perusahaan multifinance dalam melakukan usahanya.

Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, meski secara nasional BOPO multifinance mengalami kenaikan dari Desember 2018 ke Januari 2019, hal tersebut tidak terjadi pada MTF.

Rasio BOPO MTF di bulan Januari 2019 pun lebih rendah dari rerata BOPO yang dirilis OJK. BOPO MTF berada di angka 69,34%. Begitu pula di periode sebelumnya, MTF hanya mencatat BOPO sebesar 70,36%.

Lonjakan BOPO malah terjadi selama periode Januari-Februari 2019. Harjanto menuturkan, terjadi kenaikan sebesar 5,31% dari rasio BOPO di bulan Februari. Hal itu lantaran realisasi penyaluran pembiayaan MTF turun sekitar 13,6%.

“Di Januari pembiayaan MTF mencapai Rp 2,5 Triliun, sedangkan di Februari turun menjadi Rp 2,2 triliun. Di periode itu overhead expense dan pencadangan kami juga turun,” kata Harjanto ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (23/3).

Harjanto memaparkan bahwa MTF sendiri akan melakukan beberapa hal untuk tetap menjaga rasio BOPO di tengah kecenderungan rerata nasional yang sedang menanjak. “Kita akan menjaga cost efficiency ratio agar tetap berada di bawah cost efficiency milik industri yakni di kisaran 46%,” jelasnya.

Di tengah keputusan BI yang tidak akan menaikkan suku bunga, MTF sendiri merasa hal tersebut tidak menjadi masalah. Kata Harjanto, selama ini MTF masih bisa mengandalkan beberapa pendapatan untuk operasional.

“Beberapa penyokong pendapatan kami adalah pendapatan bunga, pendapatan asuransi, serta pendapatan dari fee service channel pihak lain untuk pembiayaan-pembiayaan yang dilakukan”, tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×