kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.712   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.570   155,90   1,85%
  • KOMPAS100 1.188   24,76   2,13%
  • LQ45 863   17,67   2,09%
  • ISSI 300   6,15   2,09%
  • IDX30 447   6,81   1,55%
  • IDXHIDIV20 518   8,17   1,60%
  • IDX80 134   2,95   2,26%
  • IDXV30 137   1,51   1,12%
  • IDXQ30 143   2,38   1,69%

BPJS Ketenagakerjaan Incar Investasi di Perusahaan Infrastruktur AI di Luar Negeri


Senin, 24 November 2025 / 17:08 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Incar Investasi di Perusahaan Infrastruktur AI di Luar Negeri
ILUSTRASI. BPJS Ketenagakerjaan, salah satu investor institusional terbesar di Indonesia, tertarik untuk berinvestasi di perusahaan penyedia infrastruktur untuk industri kecerdasan buatan (AI)


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan, salah satu investor institusional terbesar di Indonesia, tertarik untuk berinvestasi di perusahaan penyedia infrastruktur untuk industri kecerdasan buatan (AI) jika mendapatkan persetujuan pemerintah untuk berinvestasi di luar negeri.

BPJS Ketenagakerjaan sedang menunggu persetujuan regulator untuk berinvestasi di luar negeri karena ingin berekspansi melampaui peluang domestik yang terbatas. "Belum ada batas waktu untuk keputusan tersebut," ujar Edwin Ridwan, Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan kepada Reuters, Senin (24/11/2025).

Edwin bilang, BPJS Ketenagakerjaan sedang mengupayakan persetujuan untuk berinvestasi hingga 5% dari total portofolionya di luar negeri. BPJS Ketenagakerjaan memiliki aset kelolaan sebesar Rp 879 triliun  atau setara US$ 52 miliar.

"Rantai pasokan (AI) akan menjadi diversifikasi yang baik untuk investasi kami, dan bisa jadi di Amerika Serikat (AS), Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan," ujarnya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Masih Optimistis Target Dana Kelolaan Rp 1.000 Triliun di 2026

BPJS Ketenagakerjaan melihat peluang investasi di perusahaan-perusahaan yang mendukung sektor AI seperti pusat data, perusahaan energi yang menggerakkan industri AI, dan perusahaan kabel. Edwin menambahkan, perusahaan-perusahaan inti AI seperti produsen cip sudah "terlalu padat".

Kata Edwin, BPJS Ketenagakerjaan tidak menutup kemungkinan investasi di produsen cip seperti Nvidia, tetapi keputusan apa pun akan bergantung pada valuasi perusahaan-perusahaan tersebut.

Reuters melaporkan pada bulan April bahwa BPJS Ketenagakerjaan ingin menggandakan eksposurnya terhadap ekuitas lokal menjadi 20% dalam tiga tahun dari sekitar 10%. Porsi terbesar diinvestasikan dalam obligasi, sedangkan sisanya dalam deposito dan instrumen lainnya.

Baca Juga: Masih Diselimuti Berbagai Tantangan, OJK Usulkan Ini untuk BPJS di RUU P2SK

Selanjutnya: Perluas Ekspansi Bisnis Kuliner, Lemonilo Buka Gerai di Taman Mini

Menarik Dibaca: Promo Ulang Tahun Indomaret 24-26 November 2025, Aneka Camilan Diskon hingga 70%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×