Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Yudho Winarto
CIANJUR. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan memiliki 50 ribu agen branchless banking pada 2015 mendatang. Target ini hendak dicapai demi memperdalam penetrasi BRI di pasar keuangan Indonesia.
Menurut Fitriani Susilawati, Kepala Divisi Electronic Banking BRI, hingga akhir Oktober 2014, jumlah agen untuk layanan keuangan digital (LKD) BRILink telah mencapai 14.388 agen dengan jumlah transaksi mencapai 3,5 juta transaksi. Sedangkan volume dana transaksi melalui BRI Link sampai akhir Oktober lalu mencapai Rp 4,10 triliun.
"Ke depan agen-agen ini akan diperluas kerjasamanya meliputi branchless banking," kata Fitriani, Minggu (23/11).
Pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis aturan mengenai Laku Pandai, BRI segera mempersiapkan proses merektur tambahan agen untuk branchless banking sebanyak 50 ribu agen pada tahun depan. "Kira-kira kami upayakan nominal transaksi bisa mencapai Rp 10 triliun," ujar Fitriani.
Adapun kriteria agen branchless banking BRI tak beda jauh dengan kriteria agen BRILink. Pertama memiliki KTP, menjadi debitur BRI dengan kolektabilitas lancar, menjadi deposan di BRI, berbentuk koperasi simpan pinjam di daerah, berbentuk Bank Perkreditan Rakyat dan Badan Keuangan Desa (BKD), serta memiliki usaha utama (menjadi agen BRI hanyalah profesi sampingan).
Untuk sistem fee, Fitriani masih akan menunggu Surat Edaran OJK terkait Laku Pandai. Terkait produk, BRI akan menyiapkan produk tabungan, kredit mikro dan asuransi mikro. "Bisa saja ada produk lain, tapi harus menunggu persetujuan OJK," pungkas Fitriani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News