kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

BSI Terus Berupaya Memacu Literasi dan Inklusi Keuangan


Kamis, 27 Maret 2025 / 22:00 WIB
BSI Terus Berupaya Memacu Literasi dan Inklusi Keuangan
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Kantor Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta (13/3/2025). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pasar ekonomi syariah di Indonesia sangat besar dengan modal populasi muslim yang sekitar 245,9 juta. Sementara indeks literasi keuangan syariah mencapai 39,11% pada tahun lalu. Meningkat dibanding pada tahun 2022 sebesar 9,14%.

Di sisi lain, inklusi keuangan syariah relatif stagnan dari 12,12% pada tahun 2022 dan 12,88% pada tahun 2024. Industri keuangan sendiri mencoba meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

Salah satunya Bank Syariah Indonesia (BSI). “BSI mendukung serta mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia," kata Direktur Kepatuhan & SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (27/3). 

Dewi mengatakan, dalam memacu literasi dan inklusi keuangan syariah, emiten berkode saham BRIS itu menyadari pentingnya sosialisasi dan edukasi yang tepat. Juga produk layanan yang inovatif melalui digitalisasi. Harapannya masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan syariah dengan optimal.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Optimistis Kinerja Solid Usai Dua Direksinya Pindah ke BRI

Jumlah nasabah BSI kini lebih dri 21 juta lebih dengan target pertumbuhan 2 juta-3 juta nasabah per tahun. Bank ini mencatat peralihan transaksi e-channel yang mencapai 98,03% per akhir Desember 2024. Sedangkan sisanya masih menggunakan layanan di cabang.

Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta. Adapun  volume sebesar Rp 956 triliun pada akhir tahun 2024 lalu. "Literasi mendorong masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang bijak dan tentunya sesuai prinsip syariah," ujarnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pihaknya mendorong agar pelaku jasa keuangan syariah terus berinovasi mengembangkan produk layanan. “Kita mencari cara-cara yang bisa menjangkau masyarakat yang sebetulnya hanya mau dengan syariah," kata Kiki, sapaan Friderica.

Baca Juga: Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas

Atas upaya itu, BSI menyabet tiga penghargaan di ajang Puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) Award. 

Kinerja industri keuangan syariah terbilang positif. Penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Indonesia tumbuh 9,9% secara tahunan hingga 2024 menjadi Rp 643,55 triliun.

Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 753,6 triliun tumbuh sekitar 10% secara tahunan di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berkisar 4%-5%.

Selanjutnya: IHSG Naik ke Atas 6.500 pada Kamis (27/3), Net Buy Asing Rp 623 Miliar

Menarik Dibaca: Dividen Bank Danamon (BDMN) Rp 113,85 per saham, Potensi Yield 4,6%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×