kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUKU III siapkan aksi korporasi tahun ini


Minggu, 14 Juli 2019 / 23:12 WIB
BUKU III siapkan aksi korporasi tahun ini


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

“Ekuitas kami masih bagus, sedangkan pasar subdebt sebenarnya belum baik. Kalau kami rilis di tengah kondisi seperti ini yang pricingnya masih tinggi profitabilitas perusahaan kurang optimal. Obligasi secara jangka panjang belum bagus sekarang. Makanya kami inisiatif rights issue,” kata Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo saat ditemui Kontan.co.id pekan lalu.

Eko menambahkan dalam rencana right issue tersebut perseroan berniat melepas sahamnya hingga 30% dengan target pengumpulan dana mencapai Rp 2 triliun. Dana yang terhimpun untuk digunakan untuk ekspansi kredit perseroan khususnya ke segmen ritel, dan suntikan dana ke entitas anaknya, yaitu PT Bank Syariah Bukopin, dan Bukopin Finance.

Sementara selain rights issue, perseroan juga berniat merilis surat utang melalui skema efek beragun aset (EBA) dengan menargetkan dapat menghimpun dana hingga Rp 2 triliun.

Ada dua skema yang akan ditempuh perseroan dalam merilis EBA, pertama dengan mengandalkan portofolio personal loan sebagai underlying, dan kedua bekerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finance (SMF) dengan underlying kredit pemilikan rumah (KPR).

“EBA yang dari personal loan saat ini tinggal finalisasi untuk pricing offering, kami sudah ada pipeline Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun. Sudah dapat rating AAA juga, dan mungkin 1-2 bulan ke depan akan kita rilis. Sedangkan yang dari KPR kerja sama dengan SMF masih proses rating,” lanjut Eko.

Adapula rencana Bank Bukopin lainnya adalah melepas 40% kepemilkan saham entitas anaknya: PT Bank Syariah Bukopin. Sebelumnya santer dikabarkan bahwa PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berminat mengeksekusi pelepasan saham tersebut untuk kemudian menggabungkannya dengan UUS perseroan, yaitu BTN Syariah.

Sayang Eko bilang rencana tersebut batal, dan saat ini Bank Bukopin juga tengah mencari investor lain. Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Utama BTN Maryono. Ia bilang masih mencari alternatif untuk melepas mandiri BTN Syariah.

“Kami sedang mempersiapkan alternatif lain bisa UUS kami spin off, atau bagaimana nantinya. Kami juga masih menunggu pembentukan holding keuangan,” katanya kepada Kontan.co.id.

Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini juga bilang pembentukan holding keuangan saat ini masih sesuai jadwal yang ditetapkan. Sayangnya ia enggan menjelaskannya. Yang jelas, kata Maryono kelak entitas-entitas anak anggota holding juga akan masuk struktur holding.

“Nanti juga akan ke sana, tapi dilakukan secara bertahap. Sementara untuk saat ini induknya dulu yang akan masuk holding,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×