Reporter: Roy Franedya, Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Anda sedang mencicil kredit pemilikan rumah (KPR)? Bersiaplah merobek kantong lebih dalam. Bank-bank besar penyalur KPR berniat lagi menaikkan bunga KPR antara 0,5%-1%.
Salah satunya, Bank Central Asia (BCA). Bank terafiliasi Grup Djarum ini kembali berancang-ancang menaikkan bunga KPR sekitar 0,5% akhir bulan ini. Juli lalu BCA sudah menaikkan bunga KPR 0,5%. Di situsnya, Juli lalu suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR BCA sebesar 9,5%.
Direktur Konsumer BCA, Henry Konaefi, mengatakan manajemen emiten saham berkode BBCA ini memutuskan kembali menaikkan bunga akibat meningkatnya ketidakpastian di masa mendatang. Hal ini menyebabkan risiko bank meningkat.
Apalagi biaya dana terus membubung akibat ketatnya persaingan sumber dana. "Kenaikan hanya untuk nasabah baru. Akhir bulan ini KPR berbunga tetap tiga tahun menjadi 8,5%," ujarnya, Rabu (28/8). Sebelumnya, di program ini BCA mematok bunga 7,5%.
Kondisi ekonomi yang fluktuatif menyebabkan BCA tak terlalu agresif menyalurkan KPR. BCA hanya menyalurkan KPR pada nasabah eksisting yang ber-track record baik.
Bank Tabungan Negara (BTN) juga akan menaikkan bunga KPR 0,5%-1%. Saat ini rata-rata bunga KPR BTN antara 9%-10%. Sementara per 31 Juli lalu, SBDK KPR BTN bertengger di 11%.
Berdasarkan situs resmi mereka, beberapa bank juga sudah menaikkan SBDK KPR per 31 Juli lalu dibandingkan Juni. Sebut saja SBDK Bank Permata naik menjadi 12%, Bank BNI menjadi 10,85% dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali ke 10%.
Direktur BTN, Evi Firmansyah, menandaskan, kenaikan bunga KPR ini hanya untuk kredit rumah seharga Rp 500 juta-Rp 750 juta. Kenaikan ini hanya menyasar para nasabah baru dan nasabah yang sudah habis masa promosi bunga tetap. "Kami tak menaikkan bunga untuk nasabah yang mengangsur KPR lebih dari 3 tahun, mereka bisa marah-marah," ujarnya.
Dia yakin, kenaikan bunga tak memberatkan nasabah. Alasannya, kelas menengah tidak sensitif bunga, tapi pada besaran angsuran. Kelas ataslah yang sensitif bunga, karena mereka bukan pembeli rumah pertama. "Kenaikan cicilan hanya Rp 25.000-Rp 50.000 per bulan, tak terasa," tambah Evi.
Tapi tak semua bank berniat menaikkan bunga KPR bulan depan. BNI misalnya, tak menaikkan bunga KPR asal BI rate tetap, inflasi terkendali dan ekonomi stabil. VP Consumer & Retail Lending BNI, Indrastomo Nugroho, mengatakan, tiga bulan terakhir BNI dua kali menaikkan bunga KPR.
Juni lalu ketika BI rate naik 25 bps, bunga KPR BNI mekar 1% dan Juli ketika BI rate naik 50 bps, bunga KPR BNI kembali naik 1%. Sama seperti BTN dan BCA, kenaikan bunga ini cuma menimpa para nasabah KPR baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News