kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Catat, Simpanan di Atas Rp 5 Miliar Bukan Duit Nasabah Tajir Semua


Kamis, 09 November 2023 / 11:54 WIB
Catat, Simpanan di Atas Rp 5 Miliar Bukan Duit Nasabah Tajir Semua
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat Bloomberg CEO Forum di Jakarta (6/9/2023).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan bawa simpanan nominal di atas Rp 5 miliar tidak semua milik nasabah perorangan.  Sehingga tidak tepat jika perkembangan simpanan pada kelompok itu disebut menggambarkan simpanan nasabah tajir di Indonesia. 

Herman Saheruddin, Direktur Group Riset LPS mengatakan, peningkatan simpanan di atas Rp 5 miliar salah jika diartikan bahwa duit orang-orang kaya di bank semakin meningkat. 

Sebab, sebagian besar simpanan nominal jumbo tersebut berasal dari perusahaan swasta, perusahaan pelat merah dan juga instansi pemerintah. Porsinya mencapai 72,38% dari total simpanan.

"Sementara simpanan nasabah perorangan dalam nominal di atas Rp 5 miliar hanya sekitar 17,92%," kata Herman dalam LPS Media Gatherin, Kamis (9/11).

Ia merinci, porsi dari perusahaan swasta dalam simpanan nominal di atas Rp 5 miliar mencapai 49,14%, simpanan perusahaan BUMN dan BUMD menyumbang 11,46%, simpanan pemerintah pusat dan daerah sekitar 11,78%, dan lembaga lainnya 9,7%.

Baca Juga: Kembangkan Aset Usaha di Rekening Giro sebagai Tabungan Bunga Kompetitif

Dia menjelaskan, fluktuasi simpanan di atas Rp 5 miliar lebih menggambarkan kondisi investasi, bukan menandakan orang-orang kaya semakin tajir. 

"Kalau korporasi punya simpanan Rp 5 miliar ke atas tidak bisa didefenisikan sebagai orang tajir, karena dia bukan pribadi, tetapi uang perusahaan," ucapnya.

Herman menambahkan, pertumbuhan satu digit pada kelompok simpanan di atas Rp 5 miliar menandakan kondisi investasi di Indonesia sudah mulai pulih. Sedangkan jika tumbuh dua digit seperti yang terjadi saat pandemi Covid-19 l, maka kondisi investasi sedang melambat.

Namun, ia menyebut kondisi fluktuasi simpanan nominal jumbo dalam waktu empat bulan terakhir masih cukup wajar meskipun terus tumbuh. Sehingga belum ada indikasi kuat untuk menyimpulkan bahwa kondisi investasi sedang mengalami perlambatan menjelang tahun politik.

Berdasarkan data LPS, simpanan nominal di atas Rp 5 miliar per September 2023 mencapai Rp 4.331 triliun, tumbuh 7,8% secara tahunan tapi turun 1,1% secara year to date (ytd).

Baca Juga: Bunga Deposito di Bank Digital, Ada Tawaran Bunga 6%

Sementara simpanan nominal Rp 2 miliar- Rp 5 miliar tercatat sebesar Rp 675 triliun, tumbuh 7,5% secara tahunan dan naik 3,3% secara ytd. Simpanan nominal Rp 1 miliar -Rp 2 miliar mencapai Rp 509 miliar, tumbuh 5,7% secara tahunan dan naik 3,3% secara ytd. 

Adapun simpanan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar mencapai Rp 575 triliun, tumbuh 4,6% secara year on year (yoy) dan naik 1,9% secara ytd. Simpanan Rp 200 juta - Rp 500 juta mencapai Rp 687 triliun , tumbuh 6,1% secara tahunan dana naik 2,5% secara ytd. 

Simpanan Rp 100 juta -Rp 200 juta mencapai Rp 421 triliun, tumbuh 2,7% secara tahunan tetapi sudah kontraksi 0,4% secara ytd. Simpanan di bawah  Rp 1.005 triliun, tumbuh 3,1% secara tahunan dan turun 1,4% secara ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×