kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

DAI Dorong Industri Asuransi Sediakan Produk Asuransi Mikro untuk UMKM


Selasa, 02 Desember 2025 / 21:09 WIB
Diperbarui Selasa, 02 Desember 2025 / 21:11 WIB
DAI Dorong Industri Asuransi Sediakan Produk Asuransi Mikro untuk UMKM
ILUSTRASI. DAI dan AAUI proaktif mendorong produk asuransi mikro untuk UMKM. Persiapan distribusi, underwriting, dan target implementasi Q2 2026. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Asuransi Indonesia (DAI) mendorong industri asuransi dapat menyediakan produk asuransi mikro untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ketua Umum DAI Yulius Billy Bhayangkara mengatakan saat ini produknya masih disiapkan dan diperlukan beberapa pertimbangan.

"Kami mendorong industri untuk menyesuaikan produk sesuai dengan UMKM. Namun, dari sisi treatment-nya juga agak berbeda, ada perusahaan besar sama perusahaan kecil," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

Selain itu, Yulius menerangkan persiapan kanal distribusi ke UMKM juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya juga berdiskusi dengan Kementerian UMKM mengenai kanal distribusi. Jadi, nantinya industri asuransi hanya tinggal mempersiapkan produk dan layanan.

Meskipun demikian, Yulius mengatakan industri asuransi juga dihadapkan pada tantangan dalam menggarap segmen UMKM. Dia bilang salah satunya dari sisi underwriting karena belum ada data yang pasti mengenai risiko UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Zurich Indonesia Telah Implementasikan PSAK 117 Sejak Tahun Lalu

"Kalau belum punya statistik itu memang jadi challenge. Jangan sampai kami masuk, terus merugi dan tentu cara penghitungannya mesti dipelajari bersama-sama," tuturnya.

Yulius mengatakan keterlibatan perusahaan asuransi juga diperlukan dalam menggarap segmen UMKM. Dengan demikian, produk yang dikeluarkan untuk UMKM nantinya bisa terimplementasi dengan baik. Dia berharap kuartal II-2026, produk untuk UMKM sudah bisa diimplementasikan sepenuhnya.

Sementara itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) juga mendorong perusahaan asuransi umum untuk menyediakan produk asuransi berbasis mikro bagi segmen UMKM.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan bilang terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan bagi asuransi umum, yakni melindungi harta benda yang dimiliki oleh para UMKM. Untuk itu, AAUI sudah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia dan diharapkan bisa dijembatani juga nantinya oleh Kementerian UMKM.

Dengan demikian, Budi menilai terobosan itu juga bisa menjadi salah satu pendongkrak kinerja asuransi umum. Sebab, jumlah UMKM terbilang cukup banyak, kurang lebih ada 100 juta UMKM di Indonesia. Namun, dia menyebut dampak dari adanya semua terobosan itu memerlukan waktu dan tidak bisa secara instan dirasakan.

Baca Juga: OJK: Belum Diperlukan Regulasi Khusus Penyelenggaraan Asuransi Umrah Mandiri

"Kami mendorong ke sana (segmen mikro), kami mendorong karena sudah dibukakan pintu oleh Kementerian UMKM. Saya menyambut baik, kami juga sudah mulai kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia. Jadi, itu menjadi peluang," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.

Budi mengatakan produk untuk segmen mikro sedang digodok baik dari besaran manfaat hingga preminya. Dia menegaskan nantinya produk asuransi mikro itu akan ditujukan bagi UMKM, terkhusus dalam hal melindungi harta benda mereka.

"Kami juga lagi merumuskan. Jadi, bentuk santunan, penggantiannya, kami lagi memikirkan nilai yang memang wajar, serta preminya juga. Pasti prosesnya akan mudah (mendapatkan asuransi mikro)," tuturnya.

Budi memperkirakan seharusnya mulai akhir Desember 2025, asuransi umum sudah mulai launching produk asuransi mikro. Dia bilang beberapa perusahaan asuransi sudah ada yang minat masuk ke segmen tersebut.

Selanjutnya: Vale Proyeksi Produksi Bijih Besi Naik 3% pada 2026, Target 2025 Terlampaui

Menarik Dibaca: Prediksi Borussia Dortmund vs Bayer Leverkusen DFB Pokal (3/12): Laga Panas Penentuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×