kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

DAM Corp akan terbitkan uang elektronik untuk dua bank BUKU III


Kamis, 12 April 2018 / 10:04 WIB
DAM Corp akan terbitkan uang elektronik untuk dua bank BUKU III
ILUSTRASI. uang elektronik


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Digital Artha Media (DAM Corp), perusahaan penyedia program layanan fintech, akan menerbitkan uang elektronik (e-money) untuk dua bank di Indonesia pada kuartal III-2018. E-money ini menggunakan teknologi blockchain white label, yaitu teknologi yang diklaim lebih lebih aman dan efisien dalam pengoperasiannya.

“Kami menjalin kemitraan dengan dua bank BUKU III untuk bisnis e-wallet. Kami yang mengembangkan teknologi uang elektronik tersebut,” kata Fanny Managing Director DAM Corp di Jakarta, Rabu (11/4).

Fanny mengatakan, teknologi blockchain mempunyai potensi bisnis yang besar untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan fintech atas pengelolaan data keuangan dan transakasi lebih cepat, efisien dan aman. Sebab, pengaplikasiaan sistem blockchain tidak sentralistrik, tetapi terdesentralisasi atau terbagi oleh banyak server sehingga akan sulit diretas oleh pihak luar.

“Supaya data yang disimpan tidak hanya oleh satu server saja, ketika salah satu data diretas maka tidak langsung bisa, karena masih ada pengamanan berlapis lainnya, dan lapisan pengamanan itu bisa sampai 10,” kata Fanny.

Dari pengembangan teknologi uang elektronik tersebut, DAM Corp bisa mendapatkan fee sekitar 1%-3% dari tiap transaksi penggunaan e-money. Selain mengembangkan teknologi e-money, DAM Corp juga bekerja sama dalam hal pengelolaan saldo pengguna.

“Kalau bisnis model pembuatan e-money dengan bank itu bermacam-macam, ada yang minta dibuatkan ekosistem dan jaringannya. Bahkan sampai transaksi atau saldo pengguna kami yang mengatur, itu tergantung keinginan bank yang bermain,” ungkapnya.

Namun, Fanny enggan menyebutkan  jumlah dana yang disiapkan untuk tiap bank yang ingin menerbitkan uang elektronik melalui DOM Corp.

“Kalau di luar negeri, teknologi core banking e-money ini bisa menghabiskan dana US$ 2 juta. Tapi, saya tidak bisa menyebut kalau di Indonesia, karena tergantung permintaan bank, ada harga maka ada barang dan sistem yang tersedia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×