Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pengelolaan dana nasabah kaya atau wealth management di sektor perbankan terus menunjukkan kinerja positif. Sejumlah bank mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan dua digit, meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara keseluruhan melandai.
Bank Indonesia (BI) mencatat, DPK perbankan per Mei 2025 hanya tumbuh 4,49% secara tahunan (year-on-year), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,55%. Kondisi ini mengindikasikan adanya pergeseran dana dari produk simpanan perbankan ke instrumen investasi non-bank.
Salah satu bank yang mencatat kinerja positif dalam lini bisnis wealth management adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI. Per Mei 2025, total dana kelolaan atau assets under management (AUM) pada segmen ini tumbuh 11,27% secara tahunan.
Baca Juga: Aset Dana Pensiun Naik 9,10% per November 2024, Begini Kondisi Sejumlah Pemain
Sekretaris Perusahaan BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya minat dan kepercayaan nasabah terhadap layanan keuangan yang komprehensif dan relevan dari BRI. Ia tidak menyebutkan secara rinci nilai AUM tersebut.
Hendy menambahkan, pertumbuhan AUM juga sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah premium BRI yang tumbuh 18,79% secara tahunan.
“Pertumbuhan ini menandakan layanan wealth management BRI semakin diminati oleh segmen affluent, khususnya melalui program Pribadi Terpilih BRI yang menawarkan pengalaman dan solusi finansial terpersonalisasi,” ujar Hendy pada Rabu (18/6).
Untuk memperkuat layanannya, BRI juga memperluas jaringan layanan prioritas dengan membuka sentra layanan di Cirebon. Fasilitas ini mengusung konsep financial experience center yang mencakup konsultasi keuangan, pengelolaan kekayaan, serta akses terhadap produk investasi eksklusif yang disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan nasabah.
Baca Juga: Dana Pensiun Bank Mandiri Beberkan Sejumlah Cara untuk Jaga Ketahanan Dana
Kinerja serupa juga dicatatkan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN. Hingga Mei 2025, dana kelolaan produk wealth management BTN tumbuh di atas 10% secara tahunan.
Kepala Divisi Wealth Management BTN, Meru Arumdalu, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut didorong oleh strategi diversifikasi produk sesuai kebutuhan nasabah serta peran aktif relationship manager dalam memberikan informasi pasar terkini.
“Penurunan suku bunga turut mendorong minat terhadap obligasi, karena yield-nya cenderung naik,” ujar Meru pada Selasa (17/6).
BTN menargetkan pertumbuhan dana kelolaan tetap berada di kisaran dua digit hingga akhir 2025, dengan strategi utama menjaring nasabah baru melalui edukasi finansial serta review portofolio secara berkala untuk nasabah eksisting.
Baca Juga: Aset Dana Pensiun Diproyeksi Tumbuh hingga 11%, Begini Kata Perencana Keuangan
Sementara itu, Bank Permata juga mencatat pertumbuhan jumlah nasabah kaya. Direktur Konsumer PermataBank, Djumariah Tenteram, mengungkapkan bahwa jumlah nasabah dengan saldo di atas Rp500 juta tumbuh 10% secara tahunan.
“Pertumbuhan ini konsisten dalam dua tahun terakhir. Kami terus menjalankan fungsi konsultatif dengan menyesuaikan instrumen investasi berdasarkan profil risiko masing-masing nasabah,” kata Djumariah.
Selanjutnya: Harga Naik 130% Dari Awal 2025, Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen 151 Per Saham
Menarik Dibaca: Daun Sirsak Ampuh Meredakan Asam Urat Tinggi, Ini Cara Konsumsinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News