kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dana Pemda jadi potensi likuiditas bank syariah


Senin, 08 Desember 2014 / 16:24 WIB
Dana Pemda jadi potensi likuiditas bank syariah
ILUSTRASI. Pertamina Geothermal Energy di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi likuiditas bank syariah dengan mengacu pada finance to deposit ratio (FDR) semakin membaik. Itu terlihat dari posisi FDR bank syariah per September yang berada pada kisaran 93% atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 103%.

Menurut Edi Setiadi, Kepala Departemen Pengawasan Bank Syariah OJK, penurunan level FDR tersebut seiring dengan perlambatan kredit yang diimbangi dengan peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). "Terutama sejak masuknya dana haji ke bank syariah," tutur Edi kepada KONTAN, Senin (8/12).

Seperti diketahui, ada sekitar Rp 32 triliun dana haji yang ditempatkan di bank. Dan dari jumlah itu, sekitar Rp 16 triliun dana haji yang berada di bank konvensional harus dialihkan ke bank syariah.

Selain dana haji, Edi juga mencium potensi dana yang bisa ditempatkan ke bank syariah. "Terutama dana-dana pemerintah daerah (pemda). Tapi, untuk yang satu ini bukan ranahnya OJK. Karena itu sifatnya kebijakan otonomi daerah masing-masing," jelas Edi.

Meski begitu, Edi mengaku, OJK berharap dana-dana pemda bisa dialihkan atau disimpan di bank syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×