kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Dapen BCA Terapkan Langkah Selektif Dalam Berinvestasi di Instrumen Saham


Senin, 20 Oktober 2025 / 20:10 WIB
Dapen BCA Terapkan Langkah Selektif Dalam Berinvestasi di Instrumen Saham
ILUSTRASI. Dana pensiun. KONTAN/Baihaki/22/5/2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak serta-merta membuat dana pensiun aktif mengalokasikan investasi di instrumen saham. Padahal, harga saham sejumlah sektor masih terdiskon di tengah fundamental yang terbilang kokoh, seperti saham perbankan.

Mengenai hal itu, Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) mencermati bahwa valuasi pasar saham saat ini memang berada pada level yang relatif rendah dibandingkan rata-rata historis, khususnya di sektor keuangan dan konsumsi yang memiliki fundamental kuat. 

Baca Juga: Per September 2025, Porsi Investasi Terbesar Dapen BCA di Instrumen SBN

Namun, Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno mengatakan sesuai dengan karakteristik dana pensiun yang berorientasi pada kesinambungan jangka panjang dan prinsip kehati-hatian, langkah investasi Dapen BCA tetap dilakukan secara selektif dan mempertimbangkan likuiditas portofolio secara menyeluruh.

"Selain memperhatikan potensi kenaikan nilai saham (capital gain), kami juga memastikan bahwa penempatan dana pada instrumen saham tidak mengganggu likuiditas portofolio dan kemampuan dana pensiun dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat rutin peserta," ungkapnya kepada Kontan, Senin (20/10/2025).

Baca Juga: Investasi Dana Pensiun BCA Tetap Konservatif, Porsi Saham Terbuka untuk Naik

Oleh karena itu, Budi menerangkan Dapen BCA tidak melakukan akumulasi besar-besaran, tetapi meningkatkan posisi saham secara bertahap dan terukur, sejalan dengan ketersediaan likuiditas dan kondisi pasar.

"Pendekatan itu diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara peluang imbal hasil jangka panjang dan kesiapan likuiditas jangka pendek," katanya.

Sementara itu, Budi mengatakan nilai investasi Dapen BCA per September 2025 sebesar Rp 6 triliun. Porsi penempatan terbesar berada di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 37,93%, sedangkan  saham porsinya sebesar 3,65% terhadap total investasi.

Baca Juga: Dapen BCA Tempatkan Investasi Terbesar di Instrumen SBN per Agustus 2025

Selanjutnya: Setahun Prabowo-Gibran, Hilirisasi Minerba Masih Menghadapi Sejumlah Kendala

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Selasa 21 Oktober 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×