Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal kuartal akhir 2019, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat cuma bank daerah yang membukukan pertumbuhan simpanan mumpuni. Meningkatnya simpanan pemerintah daerah (Pemda) jadi alasannya
Berdasarkan kepemilikan bank, Per Oktober 2019, bank daerah meraih pertumbuhan simpanan 4,03% (mom), disusul bank asing dengan pertumbuhan 2,05% (mom). Sementara pertumbuhan bank pelat merah justru negatif 0,39% (mom), kemudian bank swasta nasional cuma tumbuh 0,39% (mom).
Baca Juga: BCA caplok Rabobank Rp 397 miliar
Adapula nasabah bank campuran jadi yang paling banyak menarik simpanan menjelang akhir tahun dengan pertumbuhan simpanan negatif 4,35% (mom).
Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) Muhammad Asadi Budiman menjelaskan peningkatan simpanan dilakukan bank daerah guna memupuk kebutuhan likuiditas tahun depan.
“Sebagian besar BPD mulai memupuk dana di kuartal akhir sebagai antisipasi pemenuhan likuiditas,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/12).
Meski demikian, pertumbuhan simpanan perseroan diakui Asadi sejatinya stabil dan tak melonjak signifikan. Per Oktober 2019, perseroan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 92,39 triliun dengan pertumbuhan 0,33% (mom) dibandingkan September 2019 senilai Rp 92,53 triliun.
Baca Juga: Eksekusi tambahan kuota FLPP, BTN gelar akad KPR massal
Pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh simpanan giro, sedangkan tabungan tumbuh moderat, serta deposito justru menyusut. “Ke depan kami akan terus mendorong pertumbuhan dana ritel dengan digitalisasi. Sementara 2020, kami menargetkan secara total DPK bisa tumbuh di kisaran 9%-10%,” lanjutnya.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan pertumbuhan simpanan bank daerah juga turut ditopang dari simpanan Pemda
“Per Oktober simpanan kami memang meningkat karena menjelang akhir tahun, banyak dana pemerintah pusat yang mengalir ke daerah sebagai dana perimbangan yang masuk rekening giro,” katanya kepada Kontan.co.id.
Meski demikian, Fahmi bilang dana tersebut tak akan bertahan lama, lantaran dana perimbangan sudah masuk dalam APBD sehingga bakal terus keluar hingga akhir tahun untuk meningkatkan serapan APBD. Makanya sejak awal kuartal IV-2019, sejumlah bank daerah juga mulai memupuk DPK ritel.
Baca Juga: Alhamdulillah, usai 28 tahun akhirnya pangsa pasar perbankan syariah tembus 6%
Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Prawiro Argo juga bakal mengantisipasi siklus akhir tahun ini, dimana Pemda kerap lebih aktif melakukan penarikan dananya di bank daerah.
“Sejak kuartal IV-2019, kami sudah mengantisipasi penarikan dana Pemda untuk pembayaran-pembayaran daerah. Makanya di akhir tahun kami justru membuat sejumlah program untuk memupuk dana ritel misalnya dengan hadiah, atau tambahan bunga simpanan,” jelasnya kepada Kontan.co.id.
Antonius menambahkan, menjelang akhir tahun porsi simpanan pemerintah daerah di perseroan juga makin menyusut. Kini diperkirakan tinggal 25% dari total DPK yang dihimpun perseroan.
Baca Juga: Dapat Pinjaman US$ 223,5 Juta, Dian Swastatika gunakan untuk tuntaskan PLTU
Adapula per Oktober 2019, perseroan berhasil menghimpun DPK senilai Rp 19,97 triliun dengan pertumbuhan 4,18% (MoM) dibandingkan September 2019 senilai Rp 19,17 triliun. Seluruh jenis simpanan tercatat tumbuh, dengan giro sebagai penopang utamanya.
Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Ferdian Satyanugraha juga menyatakan bakal mengantisipasi keluarnya dana Pemda menjelang akhir tahun.
“Strategi kami melalui produk digital untuk menghimpun dana ritel. Saat ini komposisi simpanan kami juga didominasi ritel sebesar 61%, sedangkan dana Pemda sebesar 39%,” katanya kepada Kontan.co.id.
Per November 2019, DPK Bank Jatim telah terhimpun Rp 61,14 triliun, tumbuh 2,74% (MoM) dibandingkan September 2019 senilai Rp 59,51 triliun. Giro dan deposito jadi penopang utama pertumbuhan DPK perseroan.
Baca Juga: Nur Hasan terpilih jadi Ketua Umum Asosiasi DPLK periode 2019-2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News