kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

DPK Tumbuh Dua Digit per September 2025, Tren Giro Perbankan Bervariasi


Selasa, 11 November 2025 / 19:15 WIB
DPK Tumbuh Dua Digit per September 2025, Tren Giro Perbankan Bervariasi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang OK Bank Indonesia Jakarta, Senin (30/5/2022). Pada 2021, OK Bank Indonesia mencatatkan kenaikan penyaluran kredit sebesar 28,36% menjadi Rp 5,51 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 4,29 triliun./pho KONTAN.Carolus Agus Waluyo/30/05/2022.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh positif hingga kuartal III-2025. Namun, komposisi giro menunjukkan dinamika berbeda pada tiap-tiap bank.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat DPK tumbuh 11,18% secara tahunan (year-on-year/YoY) jadi Rp 9.695 triliun per September 2025. Pertumbuhan tersebut lebih kencang ketimbang bulan Agustus 2025 di level 8,51% YoY. 

Namun, berdasarkan data sementara Bank Indonesia (BI), pertumbuhan giro justru tercatat melambat. Dari total DPK sebesar 9.143 triliun yang dicatat BI, giro tercatat sebanyak 2.874 triliun, tumbuh 13,7% YoY per September 2025. Sebagai perbandingan, pada bulan sebelumnya giro tercatat tumbuh 14,3% YoY menjadi Rp 2.829 triliun. 

Sementara itu, pertumbuhan tabungan dan deposito kompak meningkat dalam periode yang sama. Yang mana, pertumbuhan tabungan naik dari 5,5% YoY pada Agustus menjadi 6,4% YoY pada September dan deposito naik dari 5,4% YoY pada Agustus menjadi 5,8% YoY pada September.

Baca Juga: Giro Topang Pertumbuhan DPK Perbankan pada Agustus 2025

Kendati begitu, laporan keuangan perbankan menunjukkan tren yang bervariasi. Ambil contoh dari kelompok bank dengan kapitalisasi pasar besar alias big banks. 

Menilik laporan keuangan PT Bank Centra Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), perlambatan pertumbuhan giro pada September 2025 hanya terjadi di BNI dan Mandiri.

Per bulan September, pertumbuhan giro BNI tercatat sebesar 13,74% YoY menjadi Rp 338,63 triliun. Pada bulan Agustus, pertumbuhannya sampai 29,45% YoY. Pun, Mandiri mencatatkan pertumbuhan giro sebesar 4,03% YoY menjadi Rp 564,52 triliun per bulan September, sementara pada bulan Agustus pertumbuhannya mencapai 9,14% YoY. 

Sementara itu, pertumbuhan giro BRI per September tercatat sebesar 24,48% YoY menjadi 435,07 triliun, lebih tinggi dari pertumbuhan 17,35% YoY pada bulan Agustus. Pun, pertumbuhan giro BCA per September mencapai 14,47% YoY menjadi Rp 403,13 triliun, naik dari pertumbuhan bulan Agustus yang sebesar 12,52%.  

Rupanya, tren serupa terlihat pada PT Allo Bank Indonesia Tbk. Pertumbuhan giro bank digital ini tercatat sebesar 266,80% YoY menjadi Rp 203,42 miliar per September 2025. Capaian itu lebih tinggi ketimbang pertumbuhan bulan Agustus sebesar 147,92% YoY. 

Chief Wholesale & Treasury Allo Bank Indonesia Yogi Bima Sakti menjelaskan, umumnya dana giro bergerak volatil sesuai kebutuhan klien korporasi. Untungnya, giro sebagai produk pendanaan wholesale masih relatif kecil proporsinya dibanding keseluruhan DPK. 

Nah, pertumbuhan giro ini mencerminkan pertumbuhan akuisisi transaksi perbankan nasabah baru di segmen wholesales.

Baca Juga: Simpanan Giro Topang Pertumbuhan DPK Perbankan

“Meski kontribusinya terhadap total dana pihak ketiga (DPK) masih relatif kecil, giro menjadi salah satu indikator meningkatnya aktivitas transaksi nasabah korporasi,” ungkap Yogi kepada Kontan, Selasa (11/11/2025).

Ke depan, Allo Bank menargetkan giro akan terus tumbuh secara bertahap hingga akhir tahun. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan volume transaksi perbankan dari akuisisi nasabah kredit baru.

Secara umum, dalam hal menjaga pertumbuhan pendanaan, Yogi bilang pihaknya berupaya menghindari persaingan suku bunga dengan memperkuat proposisi nilai produk. 

Strategi tersebut dilakukan melalui pengembangan produk termasuk giro, tabungan, serta layanan transaksi perbankan seperti cash management, trade finance, dan treasury.

Baca Juga: DPK Perbankan Tumbuh Dua Digit, Bank Digital Catat Lonjakan Simpanan Nasabah

Pertumbuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk juga berhasil meningkat, dengan pertumbuhan 24,24% YoY menjadi Rp 1,03 triliun per September 2025, naik dari pertumbuhan 15,59% YoY pada bulan Agustus. 

Menurut Direktur OK Bank Efdinal Alamsyah, pertumbuhan giro OK Bank juga ditopang oleh aktivitas transaksi nasabah korporasi dan komersial. Namun selain itu, penguatan layanan digital tahap dua juga ikut menjadi pendorong. 

OK Bank menargetkan pertumbuhan giro di kisaran 9% YoY untuk tahun penuh 2025. Untuk diketahui, giro OK Bank per 31 Desember 2024 tercatat sebanyak Rp 1,24 triliun. Artinya, bank menargetkan dana giro sebanyak Rp 1,35 triliun hingga akhir tahun nanti. 

Dalam mencapai target ini, Efdinal bilang suku bunga dan aktivitas ekonomi bakal menjadi faktor utama. “Kami juga terus berusaha memperluas basis nasabah dan menjaga pertumbuhan dana murah yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Baca Juga: Likuiditas Ketat, Pertumbuhan Simpanan Giro Perbankan Ikut Lesu

Selanjutnya: Cek Prediksi Pergerakan Rupiah untuk Rabu (12/11/2025)

Menarik Dibaca: 9 Daftar Jus Penambah Berat Badan, Jus Pisang Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×