Reporter: Albar Maulana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, kebutuhan pendanaan masyarakat diperkirakan meningkat sehingga mendorong naiknya permintaan terhadap layanan pembiayaan alternatif, seperti pinjaman daring (fintech lending).
Menurut Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda, momentum Natal dan Tahun Baru biasanya diikuti peningkatan permintaan pinjaman dari segmen konsumtif.
“Kebutuhan untuk konsumsi juga meningkat untuk perayaan natal dan tahun baru hingga untuk kebutuhan sehari-hari. Terlebih jika kita kaitkan dengan kebutuhan anak muda guna membeli tiket konser musik dan sebagainya,” ujar Nailul, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: Mendorong UMKM, Selain Akses Pembiayaan Fintech Juga Harus Berikan Edukasi
Selain itu, ia juga menilai dari sisi produktif turut diperkirakan meningkat. Pelaku usaha biasanya membutuhkan tambahan modal untuk mempersiapkan produksi dan aktivitas bisnis pada awal tahun.
Namun, meski prospek permintaan pinjaman cukup tinggi, fintech lending perlu mewaspadai kenaikan potensi gagal bayar. Dorongan peningkatan penyaluran pinjaman berpotensi meningkatkan risiko kualitas pembiayaan, sehingga ketepatan dalam menilai calon peminjam menjadi krusial.
Baca Juga: Fintech Lokal Genjot Inklusi Keuangan dan Kolaborasi Global
“Yang harus diantisipasi oleh pemain pinjaman daring adalah kualitas dari calon borrower yang akan sangat heterogen. Dari sisi credit scoring, harus menilai secara tepat dengan menggunakan data yang memang applicable digunakan oleh pihak platform atau pihak credit scoring,” ujarnya.
Baca Juga: Pendanaan Fintech Lending Terbesar Berasal dari Perbankan
Selanjutnya: Purbaya Sebut Revisi Undang-Undang P2SK Perkuat Sinergi Kebijakan Fiskal-Moneter
Menarik Dibaca: Moms, Catat Yuk Tips Membangun Rutinitas Perawatan Kulit untuk Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













