kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonomi lesu, laba bank ikut melambat


Selasa, 19 November 2013 / 09:36 WIB
Ekonomi lesu, laba bank ikut melambat
ILUSTRASI. Bendera nasional bergambar Presiden Suriah Bashar al-Assad berkibar di sebuah pos pemeriksaan di Douma, di pinggiran timur Damaskus, Suriah 10 Maret 2021. REUTERS/Omar Sanadiki


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Perbankan mulai merasakan dampak pelambatan ekonomi. Tengok saja, pertumbuhan laba mereka mulai melambat.

Mengutip Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI), laba perbankan per September 2013 mencapai Rp 79,14 triliun. Jumlah ini meningkat 16% ketimbang periode sama tahun 2012. Padahal, per Agustus 2013, laba perbankan tumbuh 18% mencapai Rp 70,73 triliun. 

Laba perbankan per September 2013  berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 176,06 triliun. Pendapatan bunga kredit berkontribusi sebesar Rp 238,51 triliun. Sedangkan pendapatan operasional sebesar Rp 95,89 triliun disumbang pendapatan transaksi spot dan derivatif senilai Rp Rp 49,96 triliun serta pendapatan komisi sebesar

Rp 32,13 triliun.

Pertumbuhan laba perbankan yang melambat disebabkan beban bunga yang terus naik mencapai Rp 152,87 triliun per September 2013. Jumlah ini naik 11,76% ketimbang periode sama tahun 2012. Beban terbesar berasal dari beban bunga kepada pihak ketiga mencapai Rp 81,79 triliun. Sedangkan beban operasional selain beban bunga mencapai Rp 190,42 triliun.

Tahun depan, tantangan bank meraup lama kian berat, lantaran penyaluran kredit diperkirakan lebih rendah. Jika nekat mencetak keuntungan dari penyaluran kredit nan gencar, bank harus mewaspadai risiko kenaikan kredit bermasalah lantaran bunga kredit kian mencekik.

Gubernur BI Agus Martowadojo mengatakan bank perlu mengantisipasi kenaikan suku bunga dan perekonomian yang belum kuat. BI memperkirakan, pertumbuhan kredit  dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tahun 2014 di kisaran 15%-17%. "Kami mengharapkan, perbankan dapat menyesuaikan target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank 2014 sehingga menjadi lebih sehat," kata Agus.

Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan akan tetap menjaga pendapatan laba perbankan dari pendapatan operasional seperti komisi. Bank Mandiri memperkirakan, penyaluran kredit tahun depan tumbuh antara 15%-18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×