kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Fintech GandengTangan Catat Penyaluran Pinjaman Tumbuh 50% per Mei 2025


Minggu, 20 Juli 2025 / 19:31 WIB
Fintech GandengTangan Catat Penyaluran Pinjaman Tumbuh 50% per Mei 2025
ILUSTRASI. Sepanjang 2024, total pendanaan yang berhasil disalurkan GandengTangan mencapai Rp 275 miliar, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 58% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp 174 miliar pada 2023.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri fintech lending menunjukkan penurunan penyaluran pinjaman pada Mei 2025.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pinjaman daring (pindar) per Mei 2025 sebesar 27,95% secara tahunan (YoY), lebih rendah dibandingkan bulan April yang tumbuh 29,01% YoY.

Di tengah tren tersebut, GandengTangan melaporkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 140 miliar hingga Mei 2025. Jumlah ini tumbuh 50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Rp 82,59 Triliun per Mei 2025

Direktur Operasional GandengTangan, Darul Syahdanul mengatakan permintaan pinjaman masih mengalami peningkatan, terutama dari pelaku usaha mikro dan kecil.

“Di tengah situasi makro ekonomi yang cukup menantang, kami melihat sektor usaha mikro dan kecil justru masih mengalami pertumbuhan yang cukup baik,” ujar Darul kepada Kontan, (20/7).

Ia menyoroti bahwa hal ini mungkin disebabkan kemampuan belanja dalam jumlah besar mengalami penurunan, sehingga masyarakat justru membelanjakan uangnya dalam jumlah kecil di warung-warung atau kios yang ada di sekitarnya.

Meski demikian, perusahaan masih menghadapi tantangan dari pendanaan. Keterbatasan partisipasi lender institusi dinilai menjadi kendala dalam memperluas pembiayaan.

Baca Juga: Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Produktif Turun per Mei 2025

“Beberapa rencana kerja sama penyaluran dengan online platform lainnya belum mampu berjalan maksimal karena dukungan lender institusi yang mampu menyediakan plafon pembiayaan chanelling masih terbatas,” pungkasnya.

Selanjutnya: Reliance Sekuritas Catatkan Nilai Transaksi Saham Rp 4,82 Triliun di Semester I-2025

Menarik Dibaca: Samsung Z Fold 6 dengan Layar Dua Mode, Bisa jadi Smartphone Sekaligus Tablet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×