kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Gagal meminang Mutiara, BRI incar bank kecil lain


Jumat, 19 September 2014 / 10:06 WIB
Gagal meminang Mutiara, BRI incar bank kecil lain
ILUSTRASI. 4 Rekomendasi Micellar Water untuk Kulit Sensitif.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah dinyatakan tidak lolos sebagai pemenang dalam proses penjualan Bank Mutiara, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak patah semangat. Bank dengan predikat laba terbesar di Tanah Air ini masih memiliki berhasrat membesarkan bisnis dengan jalan anorganik.

Terbaru, BRI tengah memburu sejumlah bank kecil ataupun Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai objek akuisisi. Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI menyatakan, pihaknya masih memiliki anggaran Rp 3 triliun untuk memuluskan rencana anorganik. Awalnya, dana ini digunakan BRI untuk membeli Bank Mutiara. 

Baiquni menuturkan bahwa pihaknya bakal memanfaatkan tawaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong konsolidasi perbankan. Maka itu, BRI bakal memburu bank kecil dan BPD yang masuk daftar OJK sebagai objek konsolidasi perbankan.  "OJK masih memiliki list (daftar) untuk bank-bank kecil ataupun BPD. Saat ini masih dalam kajian, mana yang paling prospektif untuk kami," kata Baiquni, Kamis (18/9).

Asumsi BRI, bujet sebesar Rp 3 triliun mencukupi kebutuhan akuisisi BRI terhadap bank, asuransi maupun perusahaan pembiayaan. Peluang mengakuisisi perusahaan asuransi pun terbuka lebar. "Untuk asuransi kami belum putuskan perusahaannya. Sedang dalam tahap pemilihan. Apakah nanti kami akan mengakuisisi perusahaan asuransi yang sudah ada, melakukan joint venture atau mendirikan asuransi baru. Kami sedang mempertimbangkan itu," jelas Baiquni.

Keinginan BRI menambah anak usaha di bidang asuransi semakin menguatkan sinyal bahwa BRI berniat mengambil alih perusahaan asuransi BUMN, PT Jiwasraya. Cuma, ambisi BRI ini masih terkendala keinginan Jiwasraya yang lebih memilih masuk bursa saham (IPO) pada tahun 2015, ketimbang diakuisisi sesama BUMN.

Catatan saja, BRI juga gencar memburu perusahaan sekuritas untuk diakuisisi lantaran belum memiliki lini bisnis itu. Prioritas kedua adalah asuransi. BRI menyiapkan dana Rp 300 miliar-Rp 500 miliar untuk dua objek akuisisi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×