kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Great Eastern Nilai Asuransi Rekayasa Masih Bisa Tumbuh, Ini Alasannya


Jumat, 22 November 2024 / 22:37 WIB
Great Eastern Nilai Asuransi Rekayasa Masih Bisa Tumbuh, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia, Linggawati Tok.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menahan anggaran proyek infrastruktur sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan tersebut diambil karena pemerintah akan fokus pada sektor lain.

Menanggapi hal itu, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai hal itu tak akan berdampak signifikan terhadap asuransi rekayasa.

Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok melihat masih ada peluang bagi asuransi rekayasa untuk tetap tumbuh di proyek infrastruktur lainnya yang tidak dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), seperti 14 usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) baru yang pembiayaannya berasal dari investor swasta dan tidak membutuhkan dukungan APBN. 

Baca Juga: Great Eastern Catat Premi Asuransi Kecelakaan Diri Rp 10 Miliar per Oktober 2024

"Oleh karena itu, pembangunan proyek dari investor swasta menurut kami masih sangat menarik dan memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pendapatan premi asuransi konstruksi ke depannya," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (22/11).

Untuk mendorong pendapatan premi asuransi rekayasa, Linggawati mengatakan pihaknya akan fokus bekerja sama dengan beberapa perusahaan pengembang properti yang memiliki portfolio proyek kategori Small Medium Enterprise (SME), seperti ruko, rumah, pabrik, akomodasi, serta kantor. 

Sementara itu, Linggawati menerangkan GEGI berhasil meraih pendapatan premi asuransi rekayasa sebesar Rp 85 miliar per Oktober 2024. Nilai itu meningkat 88%, dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Great Eastern General Insurance Optimistis Penuhi Syarat Ekuitas Rp 1 Triliun di 2028

"Pertumbuhan premi asuransi rekayasa didukung dari sektor asuransi konstruksi (Construction All Risks dan Erection All Risks) sebesar 70% dan asuransi alat berat sebesar 20%, sedangkan 10% dari jenis lainnya," tuturnya.

Linggawati berharap pendapatan premi dari asuransi rekayasa hingga akhir tahun bisa bertumbuh sebesar 90%, dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×