Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Pemberdayaan perempuan berperan penting dalam menguatkan ketahanan keluarga dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Penguatan kapasitas kelompok perempuan rentan seperti perempuan prasejahtera dapat dilakukan melalui ekosistem kewirausahaan.
Di Indonesia, pelaku usaha perempuan berperan besar sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Mei 2025 jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 57 unit usaha. Dari keseluruhannya, sekitar 64,5% atau sekitar 37 unit dikelola oleh perempuan. Kendati demikian, pelaku usaha perempuan terutama dari kelompok rentan masih menghadapi berbagai tantangan, yang utamanya disebabkan ketimpangan gender.
Pemerintah terus berupaya mengikis ketimpangan gender di Indonesia, termasuk melalui peningkatan pemberdayaan perempuan dalam ekosistem kewirausahaan yang berperspektif gender. Inisiatif ini salah satunya dijalankan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM dalam program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Nasabah program Mekaar merupakan perempuan prasejahtera dengan tingkat ekonomi miskin dengan pendapatan di bawah satu juta rupiah. Secara karakteristik, perempuan dalam kelompok tersebut cenderung memiliki daya tawar rendah karena semua keputusan diambil oleh kepala rumah tangga.
Calon nasabah PNM Mekaar wajib tergabung dalam kelompok dengan ketua kelompok yang juga nasabah. Setiap minggu, anggota kelompok berkumpul membangun jejaring usaha di bawah pendampingan PNM. Solidaritas kelompok dapat terlihat dari cara ketua kelompok mengelola anggotanya.
Selain memberikan pembiayaan, PNM juga rutin memberikan berbagai pelatihan mulai dari pengembangan usaha, pengelolaan keuangan hingga kepemimpinan. Ekosistem tersebut lambat laun mengubah wawasan nasabah sehingga lebih berkembang.
Dampak pemberdayaan
Hasil survei dampak sosial PNM Mekaar oleh UGM tahun 2022, menyebutkan PNM Mekaar telah mengasah bakat kepemimpinan perempuan akar rumput. Daya tawar nasabah Mekaar dalam pengambilan keputusan terkait usaha maupun rumah tangga juga menjadi lebih baik.
Sebanyak 30% ketua kelompok juga menyampaikan informasi yang didapatkannya dari program-program pemberdayaan PNM kepada anggotanya. Selain memperkuat kekompakan kelompok, hal ini juga menumbuhkan literasi yang lebih baik bagi perempuan prasejahtera.
Hingga Oktober 2025, PNM telah melayani lebih dari 22 juta perempuan pelaku usaha ultramikro di 6.165 kecamatan di Indonesia. Seiring pertumbuhannya, realisasi penyaluran PNM Mekaar terus meningkat dari Rp4,2 triliun pada 2017 melonjak mencapai total Rp361,22 triliun pada Oktober 2025.
Ekosistem kewirausahaan berperspektif gender yang digagas PNM telah mengubah kehidupan jutaan perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia. Saat mereka berdaya dan mampu mengejar ketertinggalannya, perempuan prasejahtera dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan berkontribusi di semua bidang pembangunan.
Selanjutnya: Kinerja Sido Muncul (SIDO) Tunjukkan Pemulihan pada Kuartal III-2025, Ini Kata Analis
Menarik Dibaca: Tayang 27 November, Begini Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













