Reporter: Adhitya Himawan, Dea Chadiza Syafina | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Ada kabar baik menghampiri nasabah bank milik pemerintah. Titah pemerintah kepada bank berstatus badan usaha milik negara (BUMN) untuk mengonsolidasikan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) berbuah manis bagi nasabah. Sebab, sinergi jaringan mesin empat ATM bank pelat merah bakal meringankan biaya yang biasanya dibebankan kepada nasabah. "Kalau dulu kena biaya tambahan misalkan ketika transfer ke beda bank BUMN, nanti tidak lagi," ujar Sulaiman Arif Arianto, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sabtu (20/6).
Sejatinya, meski sama-sama berstatus bank pemerintah, nasabah tetap dipatok biaya saat melakukan transaksi antar bank di ATM. Saat ini, transaksi antar bank BUMN melalui jaringan ATM Link mematok empat biaya yang harus ditanggung nasabah. Yakni, cek saldo, tarik tunai, pembayaran (payment), dan transfer antar bank BUMN.
Selama ini, nasabah harus merogoh kocek mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 7.500 per transaksi. Contoh, biaya tarik tunai antar bank di ATM Link dipatok sebesar Rp 5.000- Rp 7.500 per transaksi. Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI menyatakan, konsolidasi mesin ATM BUMN bisa diwujudkan dengan mudah. Praktisnya, bank hanya perlu meng-upgrade sistem teknologi informasi di masing-masing jaringan mesin ATM.
Tidak cuma nasabah yang mendapat berkah. Bank pun turut menikmati keuntungan. Rico Usthavia Frans, Senior EVP Transactional Banking Bank Mandiri bilang, perkawinan jaringan ATM bank BUMN bisa menekan biaya sepertiga biaya operasional ATM. Contoh, Bank Mandiri lazimnya menambah 2.000 unit-4.000 unit mesin ATM baru per tahun. Pasca konsolidasi, Bank Mandiri hanya akan menambah 2.000 unit mesin ATM baru.
Meskipun perhitungan tarif belum terang benar, pemerintah memastikan konsolidasi ATM bakal terwujud dalam hitungan hari. Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan, konsolidasi mesin ATM bakal meluncur, akhir Juni ini. Bank lain pun berpotensi kehilangan nasabah. Maklum, konsolidasi menawarkan iming-iming tarif transaksi lebih murah dan jaringan lebih luas. Sebagai gambaran, total jaringan ATM empat bank BUMN yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN) setidaknya mencapai 52.137 unit per akhir 2014 lalu (lihat tabel).
Toh, tidak semua bankir ketar-ketir. "Yang penting pelayanannya," ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News