kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IKNB Syariah kembali bergairah


Senin, 06 Juni 2016 / 19:06 WIB
IKNB Syariah kembali bergairah


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Industri keuangan non bank (IKNB) syariah diklaim mulai menunjukan perbaikan di awal 2016 ini. Hal ini ditilik dari sisi pertumbuhan aset yang lebih baik ketimbang kondisi tahun lalu.

Direktur Pengawas IKNB Syariah Otoritas Jasa Keuangan Moch. Muchlasin menyebut sampai bulan April kemarin, aset IKNB syariah menyentuh angka Rp 72,4 triliun. Dalam empat bulan, ada kenaikan sebesar 11,7% dibanding posisi pada akhir 2015.

Sedangkan menengok kinerja sepanjang tahun lalu, pertumbuhan aset IKNB syariah hanya naik 11,1% secara tahunan. "Hal ini menunjukan mulai ada gairah lagi di segmen syariah," kata dia, Senin (6/6).

Perbaikan ini diantaranya adalah mulai bergeraknya sektor riil di awal tahun ini. Meski diakui belum terlalu kencang, namun sudah lebih baik daripada apa yang terjadi di tahun kemarin.

Pembiayaan syariah

Salah satu penopang lonjakan IKNB syariah adalah sektor usaha pembiayaan syariah yang memiliki aset sebesar Rp 26,3 triliun per bulan April kemarin. Dari posisi pada Desember 2015, aset pembiayaan syariah melompat nyaris 18%. Jumlah aset yang dimiliki pembiayaan syariah sampai bulan April ini setara dengan 36,3% dari total aset IKNB syariah.

Hal ini tentu menggembirakan. Pasalnya memasuki 2014, aset perusahaan pembiayaan terus menyusut seiring beralihnya konsumen ke perusahaan konvensional akibat setaranya besaran uang muka yang dipakai.

Yakni dari Rp 24,6 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 23,7 triliun di penghujung 2014. Sampai tutup tahun lalu angka ini kembali susut jadi Rp 22,3 triliun. "Kini pasar mulai kembali lagi ke pembiayaan syariah," kata Muchlasin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×