kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,89   4,58   0.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal jasa penjaminan terdongkrak KUR


Jumat, 07 Desember 2012 / 07:17 WIB
Imbal jasa penjaminan terdongkrak KUR
ILUSTRASI. Pahami 4 Cara Memilih Kutek Peel Off, Patut Dicoba!. (TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka)


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Peningkatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) telah mendongkrak perolehan imbal jasa penjaminan (IJP). Kenaikan IJP  selain dirasakan perusahaan Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida).

Salah satu Jamkrida yang memperoleh peningkatan IJP adalah Bali Mandara. Perusahaan ini mencatat IJP pada Oktober 2012 sebesar Rp 568 miliar. Jumlah itu melewati target awal tahun 2012 yang dipatok Rp 250 miliar. Melonjaknya IJP karena Bali Mandara mulai awal 2012 menggarap penjaminan KUR.

IJP Bali Mandara berasal dari penyaluran penjaminan ke KUR sebesar 30% dan 70% ke penjaminan multiguna. I Ketut Indra Satya, Direktur Utama Bali Mandara, mengatakan tahun depan pihaknya akan menggenjot IJP dengan meningkatkan kapasitas penjaminan KUR. Untuk itu Bali Mandara menargetkan kerjasama penjaminan dengan tujuh bank pelaksana KUR pada 2013. "Kami akan perbesar segmen produktif dan linkage dengan koperasi juga bank perkreditan rakyat (BPR)," katanya, Kamis (6/12).

Dengan IJP sebesar Rp 568 miliar, sampai November 2012,  Bali Mandara  mencapai 90% target laba yang sebesar Rp 1,5 miliar. Perusahaan ini juga mencatatkan nilai klaim sebesar Rp 88,6 juta. Jumlah itu dinilai masih wajar karena Bali Mandara adalah pemain baru di bisnis penjaminan.

Perum Jamkrindo juga mengalami kenaikan IJP sebesar 46% menjadi Rp 1,1 triliun. Nanang Waskito, Direktur Penjaminan Jamkrindo, menjelaskan salah satu sebab kenaikan IJP adalah penyaluran KUR. Besarnya penjaminan KUR membuat 70% beban usaha Jamkrindo yang sebesar Rp 704,8 miliar sampai Oktober 2012 , disumbang dari klaim KUR. Pada periode itu, total klaim Jamkrindo naik 124,6% dari Rp 239,8 miliar menjadi Rp 538,8 miliar.

Beban usaha Jamkrindo naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, sehingga laba pada Oktober 2012 turun 5,8% menjadi Rp 402,6 miliar dari Rp 427,4 miliar. Menurut Nanang, kenaikan beban klaim terjadi karena seleksi debitur KUR. "Di awal tahun penyaluran KUR gencar. Namun menjelang akhir tahun mulai terlihat debitur bagus dan tidak. Ini seleksi alam," katanya.

Untuk itu, Jamkrindo telah mengirim surat kepada bank-bank mitra untuk melakukan rekonsiliasi dan turut menyeleksi ulang debitur. Sampai September 2012 penyaluran KUR mencapai Rp 23 triliun dengan target sampai akhir 2012 sebesar Rp 30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×