kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ingat, Jiwasraya terlalu besar untuk gagal (too big to fail)


Selasa, 17 Desember 2019 / 23:12 WIB
Ingat, Jiwasraya terlalu besar untuk gagal (too big to fail)
ILUSTRASI. Tampilan gedung kantor pusat Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Selasa (15/1). Untuk mengatasi masalah likuiditas di Jiwasraya, pemerintah akan mengundang BUMN dan investor asing masuk menjadi pemegang saham di Jiwasraya. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

Hanya perlu diingat, bahwa kasus ini bukan sekadar ada atau tidaknya fraud dalam pengeloaan asuransi Jiwasraya. Dalam masalah ini ada masalah yang juga penting diperhatikan. Yakni: nasib pemegang polis Jiwasraya. Jumlah pemegang polis untuk produk asuransi Jiwasraya bermasalah yakni JS Saving Plan:  17.401 . Nilainya juga jumbo yakni: Rp 15,75 triliun.

 Upaya mereka mendapat pengembalian dana yang masuk Jiwasraya nampaknya sulit. Cerita Lee Kang Hyun, bos Samsung ini bisa menggambarkan. Lee kepada kontan.co.id bercerita bahwa upaya meminta dana mereka kembali sudah sampai Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Tapi kenyataannya, apa?” ujar Lee masygul (16/12). Lee tak sendiri, total ada 474 polis yang juga dimiliki orang Korea bernasib sama.

Upaya mendapat dana tak berhenti. Selasa 17 Desember, secara bertahap, pemegang polis asuransi Jiwasraya mendatang kantor Menteri BUMN Erick Thohir. Mereka berharap pemerintah memberikan jawaban atas nasib dana mereka, mengingat ini adalah perusahaan negara. “Saya beli asuransi dari Jiwasraya, BUMN, masa dak ada kejelasan,” tandas Tomy kesal (17/12)

Setelah sekian lama dipendam, borok-borok dalam Jiwasraya terbuka sendiri bak kotak pandora. Jika merujuk pemberitaan Kontan, sejak tahun 2008, Kontan terus berupa mengingatkan masalah ini kelak bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak kelak.  

Berikutnya: Jalan berliku sehatkan Jiwasraya



TERBARU

[X]
×