kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin tumbuh 12%, Adira tambah 15 cabang baru


Selasa, 27 Januari 2015 / 23:39 WIB
Ingin tumbuh 12%, Adira tambah 15 cabang baru
ILUSTRASI. Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 6 Tayang Malam ini? Kabarnya Bakal Break Tiga Pekan


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Di tahun 2015, PT Adira Dinamika Multi Finance alias Adira berharap pembiayaan dapat tumbuh 12% ketimbang realisasi tahun sebelumnya.

Berdasarkan data sementara, pembiayaan roda empat Adira Finance baik mobil baru maupun bekas hingga akhir tahun 2014 mencapai Rp 14,2 triliun. Ini berarti, anak perusahaan Bank Danamon tersebut berharap dapat menggenjot pembiayaan mobil sekitar Rp 15,9 triliun di tahun 2015.

"Tahun ini kami canangkan pertumbuhan 12%. Walaupun Gaikindo prediksi flat tahun ini, target Adira harus naik," kata Niko Kurniawan, Deputy Director-Head of Retail Car Financing Adira Finance, Selasa (27/1).

Untuk mencapai target tersebut, Adira Finance telah menyiapkan strategi khusus. Niko berujar, mereka akan memanfaatkan jaringan perusahaan saat ini yang berjumlah 645 buah.

"Dari jaringan tersebut, saat ini hanya 120 yang jualan mobil. Kami akan tambah 10 jaringan hingga 15 jaringan lagi," jelasnya.

Niko mengaku, kinerja pembiayaan mobil pada tahun lalu memang kurang memuaskan. Perusahaan hanya mampu membukukan pembiayaan mobil sebanyak 87% dari target awal yakni sekitar Rp 16,32 triliun.

Alasannya, berbagai tantangan yang menerpa industri pembiayaan sejak beberapa waktu lalu. Mulai dari turunnya harga komoditas, pengaturan pembatasan uang muka atawa loan to value (LTV), hingga kebijakan pemerintah yang memang sengaja menekan laju kredit konsumsi agar nilai tukar Rupiah tetap kinclong.

Tahun ini Adira Finance lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya agar rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) perusahaan tak meningkat signifikan. Tahun lalu, posisi NPL perusahaan berada di kisaran 1,6%.

Adapun saat ini, berdasarkan nilai pembiayaan, porsi penyaluran kredit mobil baru mencapai 75%, sedangkan sisanya adalah mobil bekas.

Selama ini, sambung Niko, tren pembiayaan mobil bekas memang mengalami penurunan karena banyaknya promo dan potongan harga yang disematkan pada penjualan mobil baru. Ditambah model mobil baru yang semakin bertambah dan bervariatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×