kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inhealth bidik premi Rp 300 miliar


Minggu, 18 Januari 2015 / 00:41 WIB
Inhealth bidik premi Rp 300 miliar
ILUSTRASI. OPPO Indonesia memastikan tidak ada ponsel merek OPPO yang menggunakan nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) ilegal yang beredar di pasar Indonesia.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Selain asuransi kesehatan, PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia juga membidik bisnis asuransi jiwa kredit. Bahkan, anak usaha Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan bisnis asuransi jiwa kredit hingga dua kali lipat pada tahun ini.

Direktur InHealth Dikdik Yustandi menilai, setidaknya ada dua faktor pendorong bisnis asuransi jiwa kredit. Pertama adalah penetrasi asuransi yang masih rendah sehingga menawarkan potensi pasar yang masih besar. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang prospektif, termasuk kegiatan ekonomi masyarakat yang berpotensi meningkatkan kebutuhan kredit.

Dus, peluang untuk memasarkan asuransi yang melekat pada kredit pun terbilang cerah. Dikdik memperkirakan, premi asuransi jiwa kredit InHealth pada tahun lalu bisa menembus Rp 150 miliar. "Porsi asuransi kredit 2015 mungkin hampir mencapai Rp 300 miliar," kata Dikdik.

InHealth meneken perjanjian kerjasama dengan perbankan tahun lalu. Nah di tahun ini, InHealth berharap kerjasama tersebut sudah terlihat hasilnya dalam menggapai target premi. Memang, sejauh ini InHealth baru menggandeng bank dari sesama grup, yaitu Bank Sinar Harapan Bali.

Meski menargetkan pertumbuhan asuransi jiwa kredit hingga dua kali lipat, kontribusi lini bisnis ini hanya naik tipis. Porsi asuransi jiwa kredit terhadap total premi tahun lalu sekitar 10%. Porsi lini bisnis ini kemungkinan hanya naik menjadi 11%

Porsi asuransi jiwa kredit yang terbilang mini tersebut memang wajar karena InHealth masih memilih untuk berkonsentrasi di bisnis asuransi kesehatan. "Fokus kami ke depan akan tetap di produk-produk asuransi healthcare," imbuh Dikdik.

Secara total, InHealth mematok target perolehan premi mencapai Rp 2,6 triliun tahun ini. Target premi tersebut meningkat 86% ketimbang proyeksi perolehan premi InHealth hingga tutup tahun 2014.

Optimisme pertumbuhan premi yang tinggi di tahun ini ditopang oleh mulai berlakunya kewajiban dunia usaha untuk mengikuti program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Inhealth yakin kewajiban tersebut akan mendorong bisnis perusahaan asuransi ini, karena sama-sama menggunakan skema jaminan kesehatan dengan kontrol administrasi (managed care).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×