kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini daftar aset yang disita dalam kasus Jiwasraya yang nilainya Rp 17 triliun lebih


Selasa, 02 Juni 2020 / 08:00 WIB
Ini daftar aset yang disita dalam kasus Jiwasraya yang nilainya Rp 17 triliun lebih


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyita aset terkait kasus dugaan korupsi dan pencucian uang di Asuransi Jiwaraya. Diperkirakan, nilai aset sitaan tersebut mencapai Rp 17 triliun.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Hari Setiyono menyebut, nilai aset tersebut baru berdasarkan perhitungan penyidik tanpa melibatkan tim appraisal (penilai) independen serta lembaga yang berwenang menghitung nilai aset.

Baca Juga: Wah, uang multifinance hingga yayasan sekolah nyangkut di Koperasi Indosurya

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, kejaksan telah mengamankan aset dari enam tersangka kasus Jiwaasraya. Aset – aset yang disita berupa tanah, properti, kendaraan mewah, perhiasan, deposito, dokumen berharga hingga tambang batu bara.

Keenam tersangka tersebut adalah Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat dan Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto.

Kemudian mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, mantan Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, dan mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya Syahmirwan.

Jika dirinci terdapat beberapa mobil mewah yang disita, yakni dua Toyota Alphard masing-masing atas nama Hendrisman dan Harry. Kemudian, tiga mobil Mercedes-Benz atas nama Hanson International, R Wiryanti (istri Harry), dan Jiwasraya.

Selain itu, ada dua unit mobil milik Syahmirwan berupa Toyota Innova dan Honda CR-V yang turut disita. Dilanjutkan mobil dan motor Harley-Davidson milik Hendrisman.

Ada pula aset sitaan tambang baru bara milik Heru Hidayat PT Gunung Bara Utama (GBU) yang berlokasi di Kutai, Kalimantan Timur serta penangkaran ikan PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP).

Sementara aset tanah Benny Tjokro yang disita, meliputi puluhan unit apartemen di apartemen South Hills, Kuningan, Jakarta Selatan. Ditambah aset dari cucu usaha Hanson Internasional seperti PT Harvest Time dan PT Blessindo.

Baca Juga: Gara-gara investasi bodong, masyarakat rugi hingga Rp 92 triliun

Itu belum termasuk pemblokiran puluhan hektar tanah Benny di Bogor dan Banten, serta puluhan bidang tanah di Tangerang.

Nilai aset tersebut bersifat fluktuatif atau berpotensi berubah mengikuti perkembangan ekonomi. Misalnya saja, harga aset sitaan berupa mobil cenderung turun apabila proses perkara lama hingga ada keputusan berkekuatan hukum tetap (inkracht).

“Jika nanti diputuskan oleh pengadilan ternyata terbukti dan barang bukti dinyatakan sebagai rampasan negara, maka ketika itu akan dilakukan proses lelang serta perhitungan ulang oleh appraisal independen atau instansi yang punya kewenangan menghitung,” kata Hari, akhir pekan lalu.

Selain aset para tersangka, kejaksaan juga memblokir rekening efek perusahaan asuransi jiwa yang diduga kasus Jiwasraya. Sementara aset tersangka yang berada di luar negeri masih terus dilacak.

“Karena penyidik masih mengembangkan penyidikan untuk mengungkap semua pihak yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sehingga masih dimungkinkan ada lagi tindakan penyitaan,” jelas dia.

Kuasa Hukum Heru Hidayat, Soesilo Ariwibo mengaku, penyitaan aset kliennya telah menganggu kegiatan bisnis perusahaan. Sebab, ada aset yang disita kejaksaan bukan milik Heru sepenuhnya.

“Ada beberapa aset yang disita tetapi itu punya siapa, banyak yang punya korporasi berarti ada pemegang saham lain. Mana bisa, disita semua, dianggap pemegang saham lain juga terlibat,” keluhnya.

Namun, ia mengklaim tidak mengetahui nilai aset yang disita kejaksaan. Dengan kondisi saat ini, pihaknya tengah menyiapkan beberapa opsi untuk memulihkan aset milik Heru dan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×