Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah likuiditas yang menghimpit PT Asuransi Jiwasraya dinilai tidak datang tiba-tiba. Manajemen lama dari beberapa periode sebelumnya juga disebut punya andil.
Namun Direktur Utama Jiwasraya periode 2001-2008, Herris Simandjuntak membela diri. Herris menyebut masa baktinya di perusahaan asuransi jiwa pelat merah tersebut selesai pada Januri 2008.
Sementara produk saving plan yang kini menjadi masalah, dirilis pada 2013 lalu. "Jadi sudah kejauhan," katanya, Jumat (12/10).
Begitu pula dengan strategi investasi yang diterapkan pada masanya. Ia mengklaim saat menjadi orang nomor satu di Jiwasraya, pihaknya sangat mementingkan penerapan governance, risk management and compeliance (GRC) soal penempatan dana.
Bahkan, dia bilang manajemen di periodenya menjabat cenderung main aman saat mengelola dana investasi. "Saat itu aset setara kas kita sangat likuid jadi tidak pernah sampai mengalami keterlambatan bayar," ungkap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini Jiwasraya mengalami kesulitan likuiditas untuk memenuhi klaim jatuh tempo kepada nasabah produk saving plan.
Sebelumnya Direktur Utama Jiwasraya Asmawi Syam bilang saving plan yang jatuh tempo dan tidak bisa dilunasi Jiwasraya saat ini berjumlah Rp 802 miliar.
"Produk ini dijual lewat sejumlah bank, yang bertindak sebagai mitra distributor," terang Asmawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News