kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Ini Perkembangan Restrukturisasi Kredit Perbankan, yang Jadi NPL di Bawah 5%


Kamis, 16 Desember 2021 / 18:52 WIB
Ini Perkembangan Restrukturisasi Kredit Perbankan, yang Jadi NPL di Bawah 5%
ILUSTRASI. Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

BNI telah mengalokasikan pencadangan khusus untuk kredit restrukturisasi Covid-19 sebesar 11%. Itu meningkat dari 5% pada Desember 2020. "Menurut kami cukup untuk memitigasi potensi risiko ke depan," ujar David.

Senada, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mencatat rasio kegagalan dari debitur restrukturisasi Covid-19 cukup kecil. Hingga November 2021, jumlah  kredit yang direstrukturisasi Covid-19 pada bank ini mencapai 43 triliun atau turun 25% jika dibandingkan akhir tahun 2020. 

"Untuk kredit restrukturisasi Covid-19 yang bergeser menjadi NPL sampai November 2021 masih cukup rendah karena profil debitur yang masuk kategori high risk relatif kecil hanya 3.8%. Sisanya masuk kategori low risk," kata Direktur Wholesale Risk and Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti.

Novie mengatakan, pihaknya secara berkesinambungan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap debitur-debitur yang dilakukan restrukturisasi Covid-19. Perseroan juga sudah melakukan pencadangan terhadap debitur yang direstrukturisasi sesuai dengan profil risikonya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×