kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini Perkembangan Restrukturisasi Kredit Perbankan, yang Jadi NPL di Bawah 5%


Kamis, 16 Desember 2021 / 18:52 WIB
Ini Perkembangan Restrukturisasi Kredit Perbankan, yang Jadi NPL di Bawah 5%
ILUSTRASI. Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

BNI telah mengalokasikan pencadangan khusus untuk kredit restrukturisasi Covid-19 sebesar 11%. Itu meningkat dari 5% pada Desember 2020. "Menurut kami cukup untuk memitigasi potensi risiko ke depan," ujar David.

Senada, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mencatat rasio kegagalan dari debitur restrukturisasi Covid-19 cukup kecil. Hingga November 2021, jumlah  kredit yang direstrukturisasi Covid-19 pada bank ini mencapai 43 triliun atau turun 25% jika dibandingkan akhir tahun 2020. 

"Untuk kredit restrukturisasi Covid-19 yang bergeser menjadi NPL sampai November 2021 masih cukup rendah karena profil debitur yang masuk kategori high risk relatif kecil hanya 3.8%. Sisanya masuk kategori low risk," kata Direktur Wholesale Risk and Asset Management BTN Elisabeth Novie Riswanti.

Novie mengatakan, pihaknya secara berkesinambungan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap debitur-debitur yang dilakukan restrukturisasi Covid-19. Perseroan juga sudah melakukan pencadangan terhadap debitur yang direstrukturisasi sesuai dengan profil risikonya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×