kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,37   -3,93   -0.43%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi BNI untuk tingkatkan efisiensi


Rabu, 07 November 2018 / 14:30 WIB
Ini strategi BNI untuk tingkatkan efisiensi
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah perbankan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan efisiensi. Hal ini agar rasio efisiensi sampai akhir 2018 bisa mencapai 70%-71%.

Sebagai gambaran saja, sampai kuartal III-2018, rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional atau BOPO sebesar 70,3% sedangkan rasio cost to income (CIR) sebesar 42,5%.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur BNI mencatat rasio efisiensi BNI terus membaik. “Jauh lebih baik dibandingkan kondisi industri secara umum,” kata Anggoro kepada kontan.co.id, Selasa (6/11).

Untuk meningkatkan efisiensi, BNI berupaya meningkatkan dana murah yaitu tabungan dan giro untuk menurunkan beban bunga. Selain itu bank juga meningkatkan layanan dan fitur produk untuk menggenjot fee based income serta efisiensi biaya operasional seiring penggunaan teknologi.

Aspek lain yang juga kritikal dijaga adalah kualitas aset untuk menekan biaya cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN.

Faktor-faktor di atas, yaitu bagaimana menemukan titik optimal antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang harus dicapai akan mempengaruhi rasio efisiensi bank. Berbagai cara harus dilakukan dengan tujuan utama menekan biaya seperti digitalisasi, fokus pada CASA, paperless dan optimalisasi pendapatan seperti pengembangan produk dan jasa yang menghasilkan fee based income.

Bank juga merupakan mengalokasikan pada asset dengan yield yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×