kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Intip Rekomendasi Saham Bank Lapis Dua yang Masih Menarik


Rabu, 23 Juli 2025 / 21:03 WIB
Intip Rekomendasi Saham Bank Lapis Dua yang Masih Menarik
ILUSTRASI. Sejumlah saham bank lapis dua alias second liner mendaki pada Rabu (23/7/2025).


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham bank lapis dua alias second liner mendaki pada Rabu (23/7/2025).

Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI), semisal, naik 1,44% atau 40 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya, menjadi Rp 2.820 per saham.

Menyusul PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) harga sahamnya yang merangkak 0,75% atau naik 10 poin, menjadi Rp 1.350 per saham.

Kemudian ada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang sahamnya naik 0,37% atau naik 10 poin ke Rp 2.730 per saham pada penutupan hari ini.

Disusul saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang juga menghijau, dengan harga sahamnya yang naik 0,29% atau 5 poin, menjadi Rp 1.705 per saham.

Baca Juga: Saham Bank Big Cap Rebound, Hanya BBRI yang Melemah

Sementara itu, saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) memerah di penutupan pasar hari ini. Harga sahamnya turun 1,10% atau 2 poin, menjadi Rp 179 per saham.

Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, pelemahan saham big banks di awal pekan ini turut memberikan keuntungan bagi pergerakan saham lapis dua.

"Kami kira pelemahan saham big banks di awal pekan ini memberi advantage bagi pergerakan saham bank second liner yang lebih variatif," kata Mifta kepada Kontan, Rabu (23/7/2025).

Menurut analisanya saham big banks sedang terkoreksi karena beragam sentimen global, misalnya perlambatan suku bunga, inflasi, tensi geopolitik dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang melambat. 

Oleh sebab itu, saham seperti BRIS, NISP, BNLI, BNGA, dan MAYA justru menunjukkan kinerja yang menarik. 

"Contohnya, BRIS sempat mencatatkan rekor kenaikan tertinggi 10,6% (ytd) dengan performa yang juga cukup menarik sejak awal tahun ini," tambah dia.

Mifta bilang, momen kali bisa dibilang cukup menarik untuk mulai melirik saham bank lapis dua. 

"Valuasi mereka relatif lebih fair to under value, terlebih lagi dengan potensi rebound, terutama jika suku bunga dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sudah mulai membaik," lanjut dia.

Ia merekomendasikan saham BRIS sebagai pilihan utama. Hal ini dikarenakan BRIS punya kinerja solid potensi ekspansi yang di segmen emas. Mifta juga merekomendasilan saham NISP dan BNGA, karena pertumbuhan laba dan valuasi keduanya yang menarik.

Mifta menyarankan investor untuk akumulasi bertahap pada BRIS dengan target harga Rp 2.800 dan NISP di target harga Rp 1.370 untuk jangka menengah.

Baca Juga: Saham Bank Blue Chip Ini Dibeli Blackrock JP Morgan Vanguard, Investor Beli / Jual?

Selanjutnya: Koperasi Desa Digerakkan, Ikan Jadi Salah Satu Sumber Protein Utama Masyarakat

Menarik Dibaca: Fitur Lifestyle Hadir di PLN Mobile, Perluas Layanan ke Ranah Hiburan dan Gaya Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×