kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,72   -11,79   -1.28%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Asing Semakin Gencar Akuisisi Multifinance, Seberapa Menarik Pasar Indonesia


Selasa, 08 Agustus 2023 / 15:28 WIB
Investor Asing Semakin Gencar Akuisisi Multifinance, Seberapa Menarik Pasar Indonesia
ILUSTRASI. Minat investor asing terhadap industri pembiayaan alias muiltifinance nampaknya semakin kuat. KONTAN/Baihaki/19/10/2020


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor asing terhadap industri pembiayaan alias multifinance nampaknya semakin kuat. Hal ini dibuktikan oleh beberapa investor dari berbagai negara yang berencana untuk mengakuisisi multifinance.

Terbaru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa saat ini ada tiga perusahaan pembiayaan yang bakal diakuisisi oleh investor asal Singapura dan Thailand.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menyatakan satu dari tiga perusahaan tersebut telah selesai diakuisisi oleh investor asal Singapura. Sementara dua perusahaan lainnya masih dalam proses akuisisi oleh investor.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Multifinance Naik Dua Digit

Sayangnya, Ogi tak menyebutkan siapa saja nama-nama perusahaan yang telah dan masih dalam proses akuisisi tersebut. Dia hanya bilang, satu perusahaan ada yang memiliki ekuitas di bawah ketentuan minimum dari regulator.

“Dari tiga perusahaan pembiayaan yang diakuisisi oleh investor asing tersebut, hanya satu perusahaan yang memiliki ekuitas di bawah Rp 100 miliar,” ujarnya di Jakarta, dikutip Selasa (8/8).

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa hadirnya investor asing dalam rangka mengakuisisi multifinance di Tanah Air, bisa jadi untuk memperkuat tingkat permodalan perusahaan.

Ogi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat delapan perusahaan multifinance yang belum memenuhi ekuitas minimum. OJK telah melakukan penegakan kepatuhan terhadap perusahaan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

“Pengawas sedang dalam pemantauan pelaksanaan rencana pemenuhan terhadap lima perusahaan, melakukan klarifikasi atas kondisi ekuitas terhadap dua perusahaan dan pengenaan sanksi administratif terhadap satu perusahaan,” ungkapnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno menyampaikan minat investor asing terhadap multifinance disebabkan oleh bonus demografi Indonesia dan penjualan di segmen otomotif begitu masif.

“Penjualan mobil masih rentang satu juta. Itu hanya mobil, belum motor. Mereka akan melihat bahwa potensi pasar di Indonesia ini masih menjanjikan,” kata Suwandi, kepada Kontan.

Suwandi menyebut, selain membawa modal, investor asing juga membawa teknologi yang lebih cepat, pelayanan yang lebih mudah dan lebih berhati-hati. Selain itu, investasi di Indonesia mampu memberikan imbal hasil (return) yang bagus.

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Alami Kenaikan Penyaluran Pembiayaan Pada Juni 2023

“Mereka tentu punya pengalaman di luar, karena itu juga mereka berkenan menanam modalnya di sini. Return di Indonesia masih bagus. Itu kan wajar saja. Uang akan mencari tempatnya untuk bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih baik,” sebutnya.

Sekedar mengingatkan, beberapa investor dari berbagai negara sudah masuk bisnis multifinance dalam negeri. Misalnya Woori Card Co., Ltd asal Korea yang menjadi pengendali baru di Batavia Prosperindo Finance.

Lalu ada Singapura Hionest Financial Technlogies International Proviate Limited (Honest) yang mengakuisisi multifinance milik Bank Permata yaitu PT Sahabat Finansial Keluarga.

Selain itu, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) asal Jepang bersama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) mengakuisisi PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×