Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik berbasis kartu alias e-money mulai terpukul dampak penyebaran virus corona (Covid-19). Apalagi, saat ini pemerintah dan sebagian besar perusahaan telah menggaungkan kebijakan work from home (WFH).
Praktis, hal ini berdampak pada menurunnya mobilitas masyarakat, padahal mayoritas transaksi e-money di Tanah Air bersumber dari pembayaran gerbang tol.
Baca Juga: Hari ini Jiwasraya mulai cicil dana pemegang polis tradisional senilai Rp 470 miliar
Beberapa bank pemain bisnis kartu uang elektronik pun mengamini hal tersebut. PT Bank Mandiri Tbk misalnya, yang menyatakan penurunan transaksi eMoney Bank Mandiri mulai terasa sejak diberlakukannya anjuran WFH dan social distancing dan physical distancing.
Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyu mengatakan pada pekan ketiga bulan Maret 2020 rata-rata transaksi harian eMoney menurun sekitar 8%-10% dibandingkan dua pekan sebelumnya.
"Pada pekan keempat penurunan transaksi masih terus terjadi dengan semakin banyaknya masyarakat yang memilih untuk tinggal di rumah," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/3) malam.
Meski begitu, Thomas mengatakan hal tersebut memang tidak dapat terelakan. Pun, sejalan dengan pemerintah, Bank Mandiri lebih fokus untuk mendorong pencegahan penyebaran pandemi Covid-19.
Baca Juga: Penyertaan modal Rp 60 triliun dari anggota holding BUMN asuransi dialihkan ke Bahana
Lagipula, sebagai substitusi menurunnya transaksi kartu uang elektronik, nasabah kini beralih untuk bertransaksi melalui layanan e-channel Bank Mandiri khususnya layanan mobile dan internet banking (Mandiri online). "Transaksinya meningkat, baik untuk pengguna individu maupun bisnis," sambungnya.