Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Kendati tidak merinci, menurut Thomas memang terjadi lonjakan transaksi perbankan secara daring. Dus, perseroan pun sudah melakukan persiapan dengan memperbanyak server layanan untuk menerima akses dari nasabah serta tetap menjaga ketersediaan layanan melalui data cendder (DC) dan disaster recovery center (DRC).
Senada, VP e-channel PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Fajar Kusuma Nugraha mengakui kalau transaksi kartu uang elektronik perseroan yakni TapCash BNI sangat terdampak secara signifikan sejak adanya anjuran dari Presiden dan beberapa Gubernur tentang pembatasan aktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Telah temukan pemenang, investor siap masuk ke Jiwasraya Putra
Menurut catatan perseroan, transaksi TapCash sejak Februari 2020 memang terlihat menurun hampir 10%. "Prediksi saat di bulan Maret diberlakukan WFH dan karantina wilayah nantinya akan turun sampai dengan 30% dari sebelumnya," pungkasnya.
Bank berlogo 46 ini mengaku tidak terlalu khawatir lantaran hal tersebut memang bagian dari upaya pemerintah untuk menekan potensi penularan Covid-19. Pun, sekarang hampir seluruh bank tengah berusaha untuk mendorong transaksi online atau digital, seperti mobile banking, SMS banking dan internet banking.
Sebelumnya, BNI memang mencatat sepanjang Januari hingga minggu ketiga bulan Maret, transaksi mobile banking BNI tumbuh 65% dibandingkan kuartal I-2019. Nominal transaksinya juga tercatat meningkat sebesar 64% secara year on year (yoy).
Baca Juga: BUMN Karya bayar DP pembelian citos ke Jiwasraya sebesar Rp 1,4 triliun sejak 2018
Hingga penghujung tahun, BNI menargetkan transaksi mobile banking terus melesat hingga 78,9% dari tahun 2019. Demi mendukung mobilitas nasabah yang padat, bank ini fokus untuk memberikan kemudahan dalam menggunakan BNI Mobile Banking.