kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.864   -54,00   -0,32%
  • IDX 6.493   47,26   0,73%
  • KOMPAS100 934   7,68   0,83%
  • LQ45 728   6,26   0,87%
  • ISSI 207   0,80   0,39%
  • IDX30 378   2,81   0,75%
  • IDXHIDIV20 456   3,20   0,71%
  • IDX80 106   0,87   0,83%
  • IDXV30 112   0,74   0,67%
  • IDXQ30 124   0,56   0,46%

Jasindo mulai pasarkan asuransi rangka kapal


Senin, 21 Desember 2015 / 19:44 WIB
Jasindo mulai pasarkan asuransi rangka kapal


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sembari menunggu regulasi asuransi nelayan, PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) memasarkan produk asuransi rangka kapal sebagai bagian dari asuransi kemaritiman. Asuransi Jasindo bekerjasama dengan PT Pal Indonesia untuk asuransi pembangunan kapal.

Syarifudin, Direktur Tekhnik dan Luar Negeri Asuransi Jasindo mengatakan, karena asuransi nelayan masih menunggu aturannya sementara ini diisi oleh asuransi rangka kapal. Syarifudin menyebut saat ini sudah dalam tahap kordinasi pada tataran penyelenggara. Ia memastikan untuk produk asuransi kapal ini akan menjadi bagian dari asuransi kemaritiman dan ditawarkan kepada nelayan.

Asuransi Jasindo telah berkordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta PT Pal yang menjadi koordinator dengan perusahaan galangan kapal untuk perlindungan resiko kerangka kapal.

Asuransi rangka kapal memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan pada kapal ataupun mesin atau peralatan dari kapal tersebut. Asuransi ini juga dapat diperluas untuk melindungi nelayan yang memiliki kapal tersebut.

Produk menjamin kerusakan atau kerugian pada kapal akibat bahaya-bahaya di laut. Seperti: cuaca buruk, tabrakan, kandas, terdampar, tenggelam, tabrakan, serta menjamin risiko kebakaran, ledakan, pembajakan (piracy), pembuangan barang ke laut (jettison), tabrakan hingga kelalaian nakhoda.

"Kalau asuransi rangka kapal ini disupport KKP semua akan concern ke sektor kemaritiman. Tentu ini menjanjikan industri," ujar Syarifudin pada Senin (21/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×