Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya masih harus memutar otak untuk bisa memenuhi aturan pemenuhan investasi di keranjang surat berharga negara (SBN).
Direktur Jiwasraya Hary Prasetyo menyebut saat ini porsi investasi perusahaannya di keranjang tersebut baru mencapai sekitar 20%.
Dengan begitu, masih ada selisih yang harus diisi sampai tutup tahun untuk menggenapkan porsi investasi di obligasi pemerintah mencapai 30%.
Untuk memenuhinya, dia bilang pemanfaatan relaksasi aturan oleh regulator menjadi opsi yang diperhatikan. Terlebih, sejumlah instrumen dari relaksasi ini punya potensi untuk memberi imbal yang lebih menarik ketimbang SBN.
"Namun tentunya harus disesuaikan dengan risiko dan kewajiban kepada nasabah," kata dia belum lama ini.
OJK sebelumnya memang memberikan sejumlah relaksasi bagi untuk memenuhi aturan pemenuhan investasi di SBN. Di antaranya dengan memperhitungkan obligasi korporasi, efek beragun aset (EBA), reksadana penyertaan terbatas (RDPT) atau investasi lain asal digunakan untuk keperluan infrastruktur.
Selain itu, Jiwasraya pun mendorong pemenuhan aturan ini dengan meracik produk-produk yang manfaatnya disesuaikan dengan karakteristik investasi di SBN. Dengan begitu, pihaknya masih bisa menjaga kesesuaian investasi dan liabilitas kepada nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News