kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,07   0,64   0.07%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target penyaluran kredit UMKM, begini strategi yang disiapkan Bank Mandiri


Rabu, 26 Februari 2020 / 19:41 WIB
Kejar target penyaluran kredit UMKM, begini strategi yang disiapkan Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar (tengah) bersama direksi Mandiri dan para perwakilan tekfin usai kerjasama penyaluran pembiayaan kepada UMKM di Jakarta, Rabu (26/2).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan akan gencar menggenjot penyaluran kredit di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tahun ini. Masing-masing bank telah menyiapkan strategi mendorong segmen ini agar bisa bisa mencapai target Bank Indonesia (BI) yakni minimal menyumbang 20% terhadap total kredit.

Beberapa bank memilih mendorong kredit UMKM lewat platform digital. PT Bank Mandiri Tbk misalnya tengah berupaya mengejar segmen ini bisa mencapai 20% terhadap total portofolio kredit bank. Untuk itu, bank pelat merah ini memilih untuk mengoptimalkan kerjasama dengan dengan platform e-commerce dan teknologi finansial (tekfin) peer to peer (P2P) lending.

"Persentase kredit UMKM Bank Mandiri tahun lalu masih di bawah 20%. Tahun ini kita harapkan bisa 20% karena itu permintaan dari pemerintah. Kita akan berusaha kejar itu, salah satunya mendorong penyaluran lewat fintech dan e-commerce," kata Donsuwan Simatupang, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (26/2).

Baca Juga: Perbankan bakal genjot kredit UMKM, begini strateginya

Bank Mandiri menargetkan kredit UMKM akan tumbuh di kisaran 12%-15%. Target tersebut lebih tinggi dari target kredit keseluruhan Bank Mandiri yang hanya dipatok sekitar 8%-10%.

Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, potensi segmen UMKM masih sangat besar saat ini. Namun, sebagai bank yang selama ini dikenal dengan segmen wholesales atau korporasi dan komersial, Bank Mandiri harus masuk lewat digital agar bisa melakukan penyaluran lebih cepat. Sementara jika dilakukan secara konvensional akan membutuhkan biaya lebih besar dan penyalurannya lebih lambat.

Dengan menggenjot segmen UMKM, tambahnya, Bank Mandiri tidak sedang berupaya untuk menyaingi saudaranya sesama bank BUMN yakni BRI yang memang dikenal lebih fokus di segmen itu sejak dulu. "Kami akan tetap dominan di wholesales, tapi UMKM ini marketnya sangat besar sehingga akan terus didorong," ujar Royke.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) bidik kredit UMKM capai Rp 1 triliun lewat fintech dan e-commerce

Bank Mandiri telah merangkul beberapa platform digital dalam menyalurkan UMKM tahun 2019 seperti Investree, Koinworks, Amartha, Crowde, Akseleran, dan Bukalapak. Bank berlogo pita emas ini berhasil menyalurkan kredit Rp 100 miliar lewat sinergi tersebut.

Tahun ini, Bank Mandiri kembali menambah lima mitra baru yakni Tokopedia, Shopee, platform ekosistem tekfin Grab Group, Taralite dan Modal Rakyat. Penandatangan kerjasama dilakukan pada Rabu (26/2). Ke depan, Bank Mandiri juga masih akan terus menambah mitra baru dari platform digital. Dengan begitu, bank ini berharap bisa menyalurkan kredit UMKM Rp 1 triliun dari platform digital pada 2020.

Berbekal pengalaman yang panjang dalam pengelolaan kredit, beberapa tahun terakhir ini Mandiri telah menerapkan transformasi digital pada proses internal sehingga pemrosesan kredit menjadi sangat ringkas. 

Sedangkan dari sisi teknologi, Bank Mandiri membangun kolaborasi dengan platform TI seperti PrivyID, Trusting Social Indonesia (TSI), dan Mitra Transaksi Indonesia (MTI) untuk memastikan kecepatan dan ketepatan dalam penyaluran kredit UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×