kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja menurun, OJK minta empat bank tambah modal


Kamis, 13 Agustus 2015 / 14:01 WIB
Kinerja menurun, OJK minta empat bank tambah modal


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta empat yang berada pada posisi bank BUKU 1 atau yang mempunyai modal di bawah Rp 1 triliun segera menambah modal. Permintaan itu disampaikan lantaran kredit macet bank tersebut sudah berada di atas ketentuan yang diizinkan OJK.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, empat bank itu terpengaruh perlambatan ekonomi sehingga kinerjanya mengalami penurunan.

“Dalam kondisi saat ini memang kami sangat memperhatikan terkait dengan rasio kecukupan modal sebuah bank, jadi jangan sampai di bawah ketentuan,” ujar Muliaman ketika ditemui setelah acara Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) di Jakarta, Kamis (13/8).

Seperti diketahui, OJK menentukan rasio kecukupan modal perbankan di atas 8%. Namun, otoritas akan menjaga rasio kecukupan modal rata-rata perbankan di atas 20%. Semakin besar rasio kecukupan modal perbankan, maka semakin besar kemungkinan bank menghadapi krisis.

Secara umum, Muliaman mengatakan, pada semester pertama tahun ini, kondisi permodalam dan kredit perbankan masih dalam situasi terkendali. Sampai semester I-2015, tercatat rasio kecukupan modal rata-rata perbankan sebesar 20,28%.

Sementara NPL nett rata-rata perbankan semester pertama di kisaran 1,25% dan untuk NPL gross sebesar 2,45%. Untuk rasio likudiitas, ke depannya otoritas akan menjaga rasio diangka 94%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×