kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Kinerja pembiayaan multifinance masih terkontraksi


Kamis, 29 April 2021 / 19:29 WIB
Kinerja pembiayaan multifinance masih terkontraksi
ILUSTRASI. Calon konsumen berdiskusi mengenai kendaraan terbaru di dealer mobil Honda, Sawangan, Depok, Jawa Barat,


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri multifinance belum sepenuhnya pulih. Hal ini seiring penurunan pembiayaan industri pada tiga bulan pertama tahun 2021.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Piutang perusahaan pembiayaan pada Maret 2021 masih terkontraksi sebesar 19,6 persen yoy. Sedangkan, rasio NPF perusahaan pembiayaan Maret 2021 turun menjadi 3,7% dari Februari sebesar 3,9%.

Begitu pun gearing ratio perusahaan pembiayaan yang sebesar 2,03%, jauh di bawah batas maksimum 10%.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut, penurunan tersebut terjadi karena kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat belum pulih akibat pandemi.

Alhasil, penurunan bisnis terjadi merata di semua lini usaha mulai dari pembiayaan investasi, multiguna, modal kerja dan syariah. Meski demikian, pembiayaan modal kerja justru mencatatkan perbaikan kinerja dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga: Perusahaan pembiayaan atau multifinance Berlomba Kembangkan Aplikasi Digital

"Kami memperkirakan pembiayaan akan kembali membaik pada semester I 2021. Diperkirakan sampai akhir tahun, bisnis pembiayaan bisa tumbuh sekitar 5%. Namun itu semua harus didukung oleh pemulihan ekonomi, permintaan kendaraan bermotor, kebijakan stimulus dari pemerintah serta pemerataan program vaksinasi," kata Suwandi, Kamis (29/4).

Kendati demikian, sejumlah perusahaan multifinance masih optimistis bisnis pembiayaan bisa membaik seiring pemulihan ekonomi. BCA Finance misalnya membidik pembiayaan tahun ini mencapai Rp 30 triliun. Nilai itu naik dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 15,5 triliun.

Per Maret 2021, perusahaan mencatatkan pembiayaan Rp 2,35 triliun. Dari realisasi itu, pembiayaan mobil baru masih berkontribusi besar yakni 70% dari total portofolio. Sisanya dari pembiayaan mobil bekas.

"Realisasi pembiayaan di bulan Maret relatif meningkat jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, dimana realisasi pembiayaan bulan Maret di BCA meningkat 70% dibandingkan bulan Februari. Kami berharap setidaknya pembiayaan April ini, angkanya harus bisa sama dengan Maret," kata Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×