Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsistensi perlambatan laju pertumbuhan kredit perbankan belum usai. Bahkan, pertumbuhan kredit perbankan berdasarkan data Juni 2025 masih berada di bawah target yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, kredit perbankan naik 7,77% hingga Juni 2025. Adapun, pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2025 yang mencapai 8,43% YoY.
Pertumbuhan tersebut juga berada di bawah target BI, yang ada di kisaran 8% hingga 11%. Padahal, target tersebut juga sudah diturunkan dari target awal tahun yang optimistis kredit bank bisa tumbuh di kisaran 11% sampai 13%.
Perry bilang dari sisi penawaran, perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit, di tengah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh meningkat menjadi 6,96% YoY pada Juni 2025.
Baca Juga: BI Rate Dipangkas, Jadi Ruang untuk Mendorong Pertumbuhan Kredit?
“Perkembangan ini mengakibatkan bank cenderung menempatkan pada surat-surat berharga dan meningkatkan standar penyaluran kredit (lending standard),” ujar Perry, Rabu (16/7).
Dari sisi permintaan, Perry bilang perkembangan kredit ini juga dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi yang perlu terus didorong. Berdasarkan penggunaan, kredit investasi, kredit konsumsi, dan kredit modal kerja masing-masing tumbuh sebesar 12,53% YoY, 8,49% YoY dan 4,45% YoY pada Juni 2025.
“Kredit sektor Perdagangan, Pertanian, dan Jasa Dunia Usaha perlu ditingkatkan untuk mendukung pembiayaan ekonomi,” tambahnya.
Ke depan, Ia menegaskan BI akan terus mendorong penyaluran kredit perbankan, termasuk melalui kebijakan makroprudensial yang akomodatif. Pihaknya juga akan terus mempererat koordinasi dengan KSSK untuk mendorong pertumbuhan kredit dalam mendukung pembiayaan ekonomi.
Selanjutnya: Tarif Dipangkas, BI Rate Turun, Asing Net Sell Jumbo, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Menarik Dibaca: Rahasia Lemari Rapi Setiap Minggu dengan Trik 15 Menit Disukai Pakar Interior
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News