Reporter: Hari Widowati | Editor: Test Test
JAKARTA. PT OCBC NISP Tbk mencatat pertumbuhan positif di kuartal III - 2010. Bank milik OCBC Bank Singapore ini mencatat pertumbuhan kredit 27% dari Rp19,9 triliun pada kuartal III - 2009 menjadi Rp 25,2 triliun. Alhasil, rasio penyaluran kredit terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) OCBC NISP pun menanjak dari 76,46% menjadi 78,51%.
"Kami tetap konsisten menjalankan fungsi intermediasi, sehingga LDR kami mencapai 78,5%," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC NISP, dalam siaran pers, Rabu (27/10). Ini berarti, OCBC NISP tak perlu ragu menyambut pemberlakuan aturan giro wajib minimum yang diselaraskan dengan LDR pada 1 Maret 2011 nanti. Apalagi, rasio kecukupan modal OCBC NISP saat ini mencapai 17,03%.
Meski pertumbuhan kreditnya cukup tinggi, Parwati mengaku, penyaluran kredit tetap disertai prinsip kehati-hatian. Buktinya, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) bersih OCBC NISP turun dari 2,04% pada 30 September 2009 menjadi 1,33% di akhir September 2010.
Selama sembilan bulan pertama di 2010, OCBC NISP mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5% menjadi Rp 1,35 triliun. Adapun laba bersih bank yang dahulu bernama Nederlandsch Indische Spaar en Deposito Bank ini naik 20% menjadi Rp 370,4 miliar. ”Pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan penurunan beban bunga karena membaiknya struktur pendanaan,” tuturnya.
Parwati bilang, hingga September 2010, dana pihak ketiga (DPK) di OCBC NISP tumbuh 24% dari Rp 26,0 triliun menjadi Rp 32,1 triliun. Kenaikan siginifikan pada produk tabungan membuat komposisi dana murah OCBC NISP mencapai 60% dari total DPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News