kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Kredit UMKM Tumbuh Lambat, Segmen Mikro Jadi Tekanan


Minggu, 25 Mei 2025 / 22:43 WIB
Kredit UMKM Tumbuh Lambat, Segmen Mikro Jadi Tekanan
ILUSTRASI. Kredit UMKM: UMKM Roti di Cianjur, Jawa Barat, Minggu (14/4/2024). Pemerintah terus menggenjot kredit perbankan untuk UMKM karena dari sekitar 65 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia, hanya 20 persen saja yang mendapat penyaluran kredit dari perbankan. KONTAN/Baihaki/15/4/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

Head of Sustainablity PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Maria Trifanny Fransiska mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya banyak menyalurkan kredit segmen UMKM untuk segmen yang menengah atas.

Di mana, hal tersebut sesuai dengan risk appetite dari Maybank Indonesia.

Oleh karenanya, Maria pun bilang untuk segmen-segmen tersebut saat ini tak banyak memiliki kendala. Per kuartal I/2025, kredit segmen usaha kecil dan menengah di Maybank Indonesia tumbuh 14,2% YoY.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa bukan berarti saat ini Maybank indonesia tidak melakukan penetrasi kredit ke sektor mikro.

Mengingat, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa lembaga keuangan yang memang memiliki kemampuan di segmen tersebut.

“Kami menyalurkan kreditnya lewat fintech lending melalui chanelling, ada juga yang kami salurkan ke PT Perusahaan Nasional Madani (PNM),” ujarnya.

Baca Juga: Nilai Hapus Tagih Kredit UMKM BRI Capai Rp 380,4 Miliar Hingga Maret 2025

Serupa, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan mengungkapkan saat ini pihaknya lebih menyasar segmen UKM menengah, bukan yang di mikro. Alasannya pun sama, tidak memiliki keahlian di segmen tersebut.

Ia pun menilai untuk kredit UMKM yang tumbuh lambat ini karena permintaan secara umum mengalami penurunan.

Penyebabnya adalah perputaran bisnis dan omset yang tidak tumbuh.

“Alhasil, pengusaha UKM juga lebih menahan untuk ekspansi,” ujarnya.

Sementara itu,  EVP Corporate and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Hera F Haryn mengungkapkan bahwa pihaknya memastikan terus menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial termasuk UMKM.

Baca Juga: Hingga Maret 2025, Nilai Hapus Tagih Kredit UMKM Bank Mandiri Capai Rp 96,92 Miliar

Menurutnya, prospek bisnis UMKM secara umum tetap positif. Hal tersebut tercermin dalam  penyaluran kredit BCA ke sektor tersebut mencapai Rp130 triliun naik 10.5% YoY per tiga bulan pertama di 2025.

“Untuk mendorong kredit di sektor ini, BCA memberikan suku bunga spesial untuk kredit UMKM berbasis lingkungan sosial dan tatakelola (LST) dan wanita pengusaha,” ujarnya.

Hanya saja, Hera tak menyebutkan secara pasti berapa bunga spesial yang ditawarkan. Namun, jika mengacu pada situs resminya, suku bunga dasar kredit BCA untuk sektor usaha wong cilik ini ada di kisaran 8,62% hingga 8,68%.

“BCA berkomitmen memaksimalkan berbagai kanal penyaluran pembiayaan, digitalisasi, serta optimalisasi rantai pasok buyer atau mitra secara prudent,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×